Ini sudah tidak benar. Jadi, saya ini termasuk salah satu orang yang vokal. Saya ingin ada perubahan di KONI, dan saya bicara atas kejujuran dan kebenaran serta sportivitas, kalau seperti ini mau dibawa kemana olah raga kita. Saya akan ambil langkah-
Jayapura (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) Umbu Samapatty dilarang masuk dalam ruangan musyawarah olahraga nasional (Musornas) ke-XII KONI yang digelar di Hotel Aston Kota Jayapura, Papua.

"Saat pembukaan Musornas KONI pada Sabtu (28/11) sore, saya dilarang masuk dalam ruangan oleh panitia dengan alasan yang bisa masuk adalah yang sudah ditandatangani oleh Ketua Umum KONI (Tono Suratman)," kata Umbu Samapatty kepada sejumlah wartawan di Kota Jayapura, Papua, Minggu.

Menurut dia, sangat aneh jika dirinya tidak diperkenan masuk dan mengikuti sejumlah rangkaian acara Musornas KONI, karena dia memegang undangan resmi dan juga sebagai Sekjen PP Pelti.

"Ini kan aneh. Kami diundang itu tiga orang dan begitu juga rekomendasi yang saya buat dari Pelti untuk tiga orang. Kok sampai disini, saya ditolak masuk, sementara dua rekan saya Weylan Walalangi dan Mukti bisa masuk," katanya.

Umbu menilai pelarangan itu, telah mencederai semangat demokrasi dalam sebuah organisasi serta semangat olah raga yang menjunjung sportivitas.

"Ini sudah tidak benar. Jadi, saya ini termasuk salah satu orang yang vokal. Saya ingin ada perubahan di KONI, dan saya bicara atas kejujuran dan kebenaran serta sportivitas, kalau seperti ini mau dibawa kemana olah raga kita. Saya akan ambil langkah-langkah hukum terkait ini," katanya.

Umbu menduga dalam Musornas KONI nanti yang akan berlangsung hingga Senin (30/11) dipastikan tidak berjalan demokratis, karena usulan atau calon ketua umum KONI yang dinyatakan lengkap persyaratan dan mengembalikan formulir hanya satu orang.

"Tidak benar kalau yang maju hanya satu orang, harus demokratis. Demokratis itu menang dan kalah biasa. Jadi, saya akan berdiri tegak, demi kejujuran dan kebenaran serta sportivitas, saya akan lawan, karena olah raga bisa rusak dengan cara-cara seperti ini, tidak benar.

Umbu juga menuding bahwa Ketua KONI demisioner, Tono Suratman mempunyai keinginan menduduki kembali jabatan tertinggi diinduk organisasi tersebut.

"Karena memang beliau (Tono Suratman) punya ambisi menguasai KONI agar terpilih secara aklamasi. Itu tidak ada dalam AD/ART, kalau tidak ada calon lain harus ditetapkan lewat keputusan kongres, harus lewat mekanisme," katanya.

Umbu mengemukakan ada kandidat lainnya yang juga mengajukan diri, namun keabsahannya belum bisa dipastikan.

"Ada calon lain, tapi bukan tiba-tiba, yaitu Letjen Marciano Norman mantan kepala BIN, ketua Taekwondo Indonesia dan dia memang tentara yang bersih tidak terlibat masalah HAM dan kalau urus olah raga ini juga bisa dimana-mana. Saya akan lawan, saya tidak dukung siapa-siapa, saya dukung demokrasi," kata Umbu Samapatty.

Sebelumnya, Ketua KONI demisioner Tono Suratman mengatakan bahwa dirinya telah melengkapi persyaratan dan mengembalikan formulir kepada panitia pedaftaran.

"Saya sudah ikut sesuai mekanisme," katanya.

Sementara itu, Azis Bauw salah satu panitia lokal penyelenggara Musornas ke-XII KONI ketika dikonfirmasi soal pelarangan masuk Sekjen PP Pelti Umbu Samapatty mengatakan akan mengecek dulu informasi tersebut.

"Setahu saya semua bisa masuk tidak ada pelarangan, saya akan cek dulu yah," katanya. 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015