Katmandu (ANTARA News) - Polisi Nepal menangkap 38 penentang, yang mencoba berunjuk rasa terhadap India tetangganya, yang dituduh menjadi dalang penutupan perbatasan, yang telah berlangsung sepekan dan menyebabkan kekurangan pasokan bahan bakar.

Banyak toko tutup di ibu kota Katmandu dan arus lalu lintas sepi setelah pemogokan dilakukan oposisi garis keras partai komunis, lapor AFP.

"Kami menangkap 38 orang, yang mencoba menutup jalan dan merusak kendaraan," kata juru bicara kepolisian Nepal Kamal Singh Bam kepada AFP.

Unjuk rasa di perbatasan karena undang-undang dasar baru Nepal itu mengakibatkan kekurangan pasokan bahan bakar di negara Himalaya tersebut, yang seluruhnya berbatasan dengan daratan. Cadangan obat di Nepal juga menipis.

Nepal sangat bergantung kepada India untuk bahan bakar dan pasokan lain, namun hanya sedikit kendaraan barang melintasi pos pemeriksaan utama di perbatasan negara tersebut sejak unjuk rasa terjadi pada akhir September.

Lalu lintas di pos perbatasan lain yang juga terus melambat, mendorong pemerintah Nepal menuduh India --yang telah mengkritik konstitusi baru Nepal-- melakukan balas dendam melalui penutupan tidak resmi.

New Delhi membantah tuduhan itu dan mendesak dialog dengan para pengunjuk rasa, yang berasal dari etnis minoritas Madhesi, serta berbagi kedekatan budaya, bahasa, dan hubungan kekeluargaan dengan warga India yang hidup di dekat perbatasan.

Pengunjuk rasa dari masyarakat Madhesi mengatakan undang-undang dasar baru, yang diberlakukan pada September, menjadikan mereka terpinggirkan secara politik.

"Pemogokan itu dilakukan untuk melawan penutupan India dan campur tangan mereka di Nepal. Berapa lama lagi masyarakat Nepal harus menderita? India harus mundur," kata Khadga Bahadur Bishwokarma, juru bicara partai komunis Nepal.

Warga Nepal menyatakan keputusasaan mereka atas pemogokan tersebut. Banyak orang mengaku takut berkendara atau menggunakan kendaraan umum karena khawatir adanya perusakan kendaraan.

"Kami sedang berjuang dengan keterbatasan. Kami tidak perlu pemogokan untuk menambah kesengsaraan ini. Bagaimana hal ini bisa menekan India?" kata Manish Karki, yang membuka toko perkakas di Kathmandu dan menentang pemogokan.

Kekurangan bahan bakar dan barang-barang lain menyebabkan bertambahnya penyelundupan di sekitar perbatasan.

Pada Minggu, petugas keamanan perbatasan India menyeberang ke Nepal untuk menangkap penyelundup di distrik Jhapa. India kemudian melaporkan bahwa petugas polisi mereka telah ditahan di Nepal.

Juru bicara Angkatan Polisi Bersenjata Nepal Pushpa Ram KC membantah laporan tersebut.

"Petugas itu tidak berada di bawah pengawasan kami... penduduk setempat gelisah atas kejadian tersebut sehingga kami membawa para petugas itu ke tempat yang aman. Proses pengembalian mereka ke India sedang berlangsung," kata dia.

Pada Kamis, Kathmandu meminta New Delhi melakukan penyelidikan terkait polisi India yang menyeberangi perbatasan dan menembak empat warga Nepal.
(Uu.Y013/B002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015