Tangerang (ANTARA News) - Keberadaan Pintu Tol Karang Tengah Barat 1 dan Karang Tengah Barat 2 yang merupakan akses langsung menuju Jakarta dari wilayah Petir dan Karang Tengah akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang.

"Diharapkan dengan dibukanya pintu tol ini area-area yang ada di sekitar STA 11 menjadi pusat bisnis dan pertumbuhan ekonomi baru," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Tangerang, Senin.

Walikota juga menyampaikan, dengan adanya Pintu Tol tersebut akan semakin memudahkan aksebilitas masyarakat di Kota Tangerang.

Wali Kota juga mengharapkan rencana pembangunan akses jalan dari Ciledug menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta bisa segera terealisasi.

"Mudah-mudahan para developer juga bisa membantu pengembangannya. Karena ini bisa mengurangi tingkat kemacetan di Jalan KH. Hasyim Ashari maupun Daan Mogot dan Jakarta. Sebab, orang dari Jakarta Selatan yang menuju Bandara bisa langsung lewat jalan STA 11," paparnya.

Terkait rencana kenaikan tarif PBB, Wali Kota menegaskan, pihaknya tidak akan mengorbankan kepentingan warganya demi untuk mengeruk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Ya kita lihat nanti lagi, tapi yang jelas kita tidak akan membebani masyarakat dengan menaikkan PBB," ujarnya.

Untuk sektor pendapatan, Pemkot Tangerang akan fokuskan ke Pajak Hotel dan Restauran atau Pajak Daerah lain.

Purnawarman selaku General Manager PT Jasa Marga (Persero) Cabang Jakarta Tangerang, mengatakan, diperkirakan akan ada 5.000 kendataan yang bertambah ke ruas jalan tol ini.

Untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan maka ditambah gerbang tol otomatis (GTO) sehingga transaksi di pintu tol berjalan cepat.

Diakuinya, setiap harinya, ada 330.000 kendaraan yang berada di tol Jakarta - Tangerang. Ruas jalan Tol Tomang aja saat jam sibuk ada 100.000 kendaraan. "Kita sudah siapkan antisipasinya," jelasnya.

Perlu diketahui, pintu tol karang tengah barat 1 dan 2 merupakan proyek garapan Metropolitan Karyadeka Development (MKD), Agung Sedayu Group, dan Bina Sarana Mekar dengan anggaran Rp250 Miliar.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015