Boyolali (ANTARA News) - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) mulai membuka jalur pendakian ke puncak Gunung Merapi melalui Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin malam.

Menurut Kepala BTNGM Resort Selo Suwignya, bahwa pihaknya sudah mulai membuka jalur pendakian ke puncak Merapi melalui pintu pendakian Desa Lencoh Selo Boyolali setelah selama sebulan ditutup akibat adanya kebakaran hutan.

Menurut Suwignya, pihaknya melarang kegiatan pendakian Merapi sejak peristiwa kebakaran di kawasan hutan lindung Pos 1 pada Minggu (1/11) hingga Senin malam ini, baru dibuka bagi pecinta alam baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Menurut dia, wisatawan yang datang melakukan pendakian ek Merapi biasanya selain menikmati sejuk udara pegunungan juga indahnya panorama di puncak gunung teraktif di dunia itu.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada pendaki yang melakukan pendakian ke Merapi pada musim hujan saat ini, tetap waspada terhadap adanya tanah longsor, banjir, dan kabut tebal.

"Pada musim hujan terjadi cuaca ekstrim di puncak terutama sering turunnya kabut tebal. Pendaki diminta menunda pendakian jika terjadi kabut tebal," kata Suwignya.

Petugas jaga retribusi pendakian dari BTNGM Samsuri menjelaskan, meskipun, jalur pendakian ke Merapi sudah dibuka, tetapi pendaki belum ada yang naik ke puncak.

"Kondisi pendakian masih sepi, meski jalur sudah dibuka untuk umum," kata Samsuri yang juga anggota Tim SAR Barameru Lencoh.

Menurut dia, kondisi cuaca di puncak Merapi beberapa hari ini, cerah dan persahabat untuk kegiatan pendakian. Cuaca terang dan cerah, sedangkan suhu di atas berkisar antara 14 hingga 17 derajat celsius.

Dia menjelaskan, sekitar 30 pendaki sempat datang ke base camp Dukuh Plalangan Desa Lencoh Boyolali, pada Sabtu (28/11) malam, ingin melakukan pendakian ke puncak.

Namun, mereka akhirnya membatalkan pendakian dan kembali ke daerahnya masing-masing karena jalur masih ditutup.

"Pendaki yang membatalkan pendakian ke Merapi dari Solo dan Yogyakarta. Namun, pendaki Senin malam ini, masih sepi," katanya.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada pendaki Merapi pada musim hujan saat ini, tetap waspada dan membawa perlengkapan seperti jas hujan, tenda, dan perbekalaan secukupnya.

"Pendaki ke puncak Merapi mulai ramai diperkirakan pada Sabtu (5/12) malam minggu," katanya.

Menyinggung soal retribusi bagi pendaki yang hendak ke Merapi, Samsuri mengatakan tetap seperti biasa. Mereka yang wisatawan lokal pada hari libur akan ditarik Rp18.500 per orang, sedangkan pada hari biasa Rp16.000 per orang.

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015