Padang (ANTARA News) - Pakar Peternakan dari Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat (Sumbar), M Hafil Abbas mengatakan bahwa empat jenis ternak lokal yang dimiliki Sumbar cukup berpotensi sebagai komoditas unggulan untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Keempat ternak tersebut yakni Itik Bayang, Itik Pitalah, Sapi Pesisir, dan Ayam Kukuk Balenggek," katanya, di Padang, baru-baru ini.

Dia menjelaskan empat ternak lokal tersebut tentunya memiliki perbedaan baik dari segi morfologinya maupun produksinya dari jenis ternak lain.

Hal inilah yang menjadi keistimewaan ternak asli daerah Sumbar untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan.

Sebab katanya, dalam persaingan MEA mendatang komoditas yang memiliki nilai jual pasar tinggi adalah yang memiliki ciri khusus tertentu.

"Itik Pitalah dan Itik Bayang potensial menghasilkan telur, daging hingga bibit yang memiliki daya jual mahal," katanya.

Dengan harapan kata dia, pemda dan masyarakat melakukan intensifikasi pada daerah asal atau pemeliharaannya.

Menurut dia, dengan membuat sebuah peternakan berbasis rakyat seperti yang dicanangkan Dirjen Peternakan di daerah asalnya akan meningkatkan jumlah produksi ternak tersebut.

Selain itu daerah asalnya yakni Bayang Pesisir Selatan dan Pitalah Tanah Datar akan sentra produksi itik dalam jumlah besar.

"Ayam Kukuk Balenggek atau penyanyi akan bernilai jual mahal bila pengembangan ternaknya maksimal," ucapnya.

Pengembangan ini maksudnya dengan melakukan perbanyakan dengan rekayasa genetika atau semacamnya.

Sebab saat ini jumlah ayam tersebut cukup terbatas.

Selain karena letaknya tersebar di kabupaten Solok cara pemeliharaannya pun tidak mudah.

"Sapi pesisir memiliki keunggulan dari sapi peranakan dan lain sebagainya," katanya.

Bila hal ini terus dikembangkan bukan tidak mungkin akan menguntungkan daerah, Imbuhnya.

"Semua jenis ternak lokal ini hanya dapat dikembang biakkan di tempat asalnya, perlu analisis dan riset bertahap untuk menjadikannya sebuah komoditas," kata Hafil.

Sementara itu Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan RI Muladno mengatakan bahwa untuk memperkaya dan mengembangkan ternak lokal pihaknya telah mencanangkan Sentra Peternakan Rakyat (SPR).

SPR ini katanya akan dibentuk pada suatu daerah dan akan melibatkan banyam peternak di daerah tersebut.

Hal ini dilakukan guna menghadapi persaingan MEA, ucapnya.

Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015