Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas XL Axiata Tbk memperkirakan pendapatan dari layanan "mobile advertising" atau iklan melalui ponsel akan melonjak sekitar 100 persen pada tahun 2016 seiring dengan mulai kehadiran layanan seluler berbasis teknologi 4G LTE.

"Tahun depan (2016) menjadi momentum bagi XL Axiata untuk mendorong kinerja di hampir semua layanan, salah satunya adalah mobile advertising AdReach," kata Direktur Digital Services XL Ongki Kurniawan di Jakarta, Senin.

Menurut Ridwan, koneksi internet cepat pada teknologi 4G LTE akan mampu memaksimalkan kualitas layanan pada format video dan gambar sehingga efektivitas penyampaikan pesan akan bisa ditingkatkan.

"Oleh karena itu, XL tidak ragu untuk memasang target tinggi pada tahun 2016," ujarnya.

Selama 2015, diperkirakan pendapatan iklan mobile melonjak 120 persen dibanding pada tahun 2014 dengan jumlah "brand" iklan layanan digital mencapai sekitar 3.000 merek iklan.

"Pengembangan solusi iklan digital makin efektif untuk mencapai objective dari para brand klien kami dengan mengombinasikan antara keunggulan teknologi telko dan media sosial sehingga secara profil segmen menjadi target akan lebih tajam dan terukur," ujanrya.

Ongki menyebut beberapa keunggulan pada layanan AdReach XL, di antaranya dapat mengetahui siapa yang akan disasar, waktu yang disesuaikan dengan objective brand, serta hasil lebih efektif yang dapat diukur dan dianalisis.

Adapun enam kategori bisnis utama dalam mobile advertising AdReach XL meliputi consummer good, elektonik, otomotif, e-commerce, travel, dan perbankan.

Selain itu, XL juga melayani dan mendukung kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) yang mencapai sekitar 300 UKM yang telah memanfaatkan layanan AdReach.

Ia mengutip sebuah data, pada tahun 2020, total bisnis iklan secara keseluruhan mencapai Rp91 triliun. Sebanyak 60 persen di antaranya atau sekitar Rp55 triliun merupakan iklan pada mobile digital.

Khusus XL, kata Ongki, 4G LTE XL setidaknya akan tersedia di lebih dari 30 kota Indonesia hingga akhir tahun 2015.

Layanan itu akan terus dikembangkan pada tahun 2016 seiring dengan mudahnya pelanggan berpindah layanan ke 4G karena ekosistem yang lengkap, termasuk kemudahan dalam mendapatkan ponsel 4G berharga terjangkau.

(R017)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015