Makassar (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) mengirimkan delapan atlet untuk beruji tanding ke Korea dalam rangka persiapan mengikuti babak kualifikasi Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Ketua Umum PP Pertina, Reza Ali saat dihubungi dari Makassar, Selasa, mengatakan delapan atlet itu diantaranya Mario Kali (NTT/52kg putra), Julio Bria (Bali/56kg), Kornelis Kwangu (Bali/kelas 48kg), termasuk Angelina Nis dari NTT.

"Seluruh petinju sudah berada di Korea Selatan. Para atlet pelatnas ini melakukan sejumlah uji tanding dengan petinju Korea Selatan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan teknik bertanding atlet," katanya.

Sejumlah petinju pelatnas itu, kata dia, rencananya akan berada di Korea selama 12 hari. Setelah itu, menurut dia, rombongan tim pelatnas akan melanjutkan pemusatan latihan di Kuba selama satu bulan ke depan.

Pihaknya berharap dengan keberangkatan atlet ke Korea dan Kuba semakin meningkatkan kualitas petinju pelatnas ini baik persoalan teknis maupun non teknis.

PP Pertina memutuskan memberangkatkan para petinju karena tidak lagi memiliki lawan sepadan di Indonesia. Sementara untuk pemilihan Korea Selatan dan Kuba karena melihat perkembangan petinju di negara itu.

"Thailand dan Filipina sebelumnya memang menjadi barometer. Namun kami sejak tiga tahun terakhir sudah mengimbangi sehingga kita tidak lagi menjadikan negara itu sebagai tujuan uji coba melainkan ke Korea Selatan dan Kuba," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina, John Amanupunyo, mengatakan pihaknya siap merombak komposisi atlet pelatnas SEA Games dan Asian Games pada Desember 2015.

Menurut dia, pihaknya sebenarnya sudah siap melakukan pergantian atlet sejak beberapa bulan lalu namun belum bisa dilakukan karena melanggar aturan Satlak Prima.

"Satlak Prima baru mengizinkan perombakan atlet pada Desember nanti dan tentu harus kita ikuti. Kami sudah memiliki nama yang kemungkinan kita ganti dengan atlet yang lain," jelasnya.

Mengenai siapa saja yang akan tersingkir dari pelatnas, dirinya mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci. Apalagi untuk proses perombakan atlet masih akan dilakukan dua bulan kedepan.

Selain itu, dirinya juga berharap ada perubahan dari atlet jika memang masih ingin bertahan dan menjaga peluang memperkuat timnas di ajang internasional.

"Kami belum bisa jelaskan sebelum waktunya. Kami hanya berharap seluruh atlet yang ada saat ini untuk lebih fokus dalam meningkatkan kemampuan. Soal pengganti atlet tentu akan kita lihat berdasarkan pencapaiannya baik di kejurnas ataupun ajang internasional," ujarnya beberapa waktu lalu.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015