Lombok (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kembali mengingatkan aparaturnya untuk tidak melakukan tindakan jahat yang koruptif dan manipulatif. Sebaliknya, aparatur diminta untuk mengikuti napas perubahan reformasi birokrasi yang transparan dan melayani.

"Saya mengharapkan agar kita sejalan, senapas, dengan yang kita lakukan, kita tingkatkan perubahan yang semakin cepat, mari kita ikut maju bersama," tegas Menag seperti dikutip dalam laman kemenag.go.id.

"Tidak ada ampun bagi yang melakukan kejahatan," lanjut Menag saat memberikan sambutan pada acara Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Asrama Haji Lombok, NTB, Senin (30/11) siang.

Menag mengingatkan, ASN Kemenag di Provinsi dan Kabupaten/kota merupakan  etalase,  wajah terdepan Kementerian Agama. Sebab, ASN di Provinsi dan kabupaten/kota lah yang berada di tengah masyarakat.

"Saudara semualah dari hari ke hari yang memberikan pelayanan pada masyarakat, agar kualitas keagamaan masyarakat Indonesia semakin meningkat, kualitas pendidikan semakin meningkat, kerukunan semakin membaik, dan kualitas penyelenggaraan ibadah haji semakin baik," kata Menag.

Dikatakan Menag, ASN adalah orang-orang yang mendapat kepercayaan, amanah dari pemerintah untuk menjalankan tugas dan fungsi sehingga kementerian bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Dalam melaksanakan tugas dan amanahnya, negara juga banyak memberikan fasilitas kepada ASN. Karenanya, sudah semestinya ASN memberikan layanan terbaik kepada publik.

"Orang tua kita mengajarkan kepada kita, untuk mewariskan yang baik. Kalau tidak bisa mewariskan yang lebih baik, setidaknya tidak lebih buruk," tuturnya.

"Di mana pun tugas kita,  apakah  sebagai kepala madrasah, kepala KUA, saya mengajak saudara-saudara agar ketika meninggalkan posisi tersebut, maka tinggalkanlah warisan yang jauh lebih baik,” imbuhnya.

Di hadapan ratusan aparaturnya, Menag mengingatkan kembali tentang pentingnya tanggungjawab dalam pelaksanaan tuga. Menurutnya, setiap aparatur, tanpa terkecuali,  akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang dilakukan, tidak hanya kepada atasan dan rekan sejawat  dalam konteks pekerjaan, tapi juga  kepada Allah Swt.

"Saya ingin semua ASN Kemenag bekerja on the Track sesuai dengan peraturan yang berlaku, supaya tidak ada yang menyimpang, terpengaruh godaan sana-sini. Semua akan dimintai pertanggungjawaban,” tandasnya.

Tampak hadir dalam acara ini, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, Kakanwil Kemenag Provinsi NTB Sulaiman Hamid, Rektor IAIN NTB Prof Mutawali, Ketua STAHN, pengawas, guru dan pegawai Kemenag se NTB, serta kepala KUA dan Penyuluh.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015