Jakarta (ANTARA News) - Komunitas pemrogram yang tergabung dalam organisasi PHP Indonesia menyatakan siap membantu pengelola koperasi serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) membangun sistem teknologi informasi.

Pelopor dan pendiri PHP Indonesia Gema Sasmita menargetkan organisasinya bisa membantu pembangunan sistem teknologi informasi 82.000 koperasi mulai tahun depan.

"Target kita bisa membantu pemerintah dan pelaku KUKM dalam sisi pengembangan manajemen dan TI. Kita akan buat sistem bagi koperasi dan UKM yang lebih modern," katanya setelah PHP Indonesia Conference 2015 di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan sudah saatnya koperasi dan usaha kecil menengah di Indonesia melek digital dan memiliki sistem manajemen keuangan yang baik dan sehat.

PHP Indonesia menggelar konferensi untuk menyebarluaskan pengetahuan mengenai aplikasi bisnis di kalangan pelaku usaha koperasi dan usaha kecil menengah untuk membantu mereka membangun hubungan dengan konsumen.

"Kita akan membantu men-delevop (mengembangkan) aplikasi usaha mereka dari awal hingga operasional," kata Gema.

Untuk itu PHP Indonesia, yang beranggotakan 90 ribu pemrogram di seluruh Indonesia, akan membentuk Asosiasi Open Source Indonesia.

"Dengan terbentuknya asosiasi itu di seluruh Indonesia, akan memudahkan kita untuk mewujudkan koperasi dan UKM yang modern dengan IT," katanya.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram menyatakan pemerintah mendukung gerakan PHP Indonesia untuk membangun sistem teknologi informasi bagi koperasi dan UKM di seluruh Indonesia.

"Hal yang perlu kita ingat adalah masa depan perekonomian kita itu di antaranya ada di tangan generasi muda yang berjiwa netizen. Jadi, ke depan, bisnis e-commerce memiliki prospek yang cerah. Koperasi dan UKM jangan sampai tertinggal kemajuan zaman," kata Agus.

Apalagi, kata Agus, saat ini penjualan daring sudah mencapai 41 persen.

"Dengan jumlah penduduk Indonesia 250 juta dan pengguna Internet yang terus meningkat, koperasi dan UKM wajib memasuki era perdagangan e-commerce. Dari segi market, potensi Indonesia sangat besar," kata Agus.

Agus menambahkan, bisnis berbasis teknologi informasi ke depan sangat menjanjikan.

"Namun, kelemahan kita selama ini adalah tidak bisa me-maintain (menjaga) produk dan pelanggan. Padahal, pada bisnis e-commerce hal itu merupakan salah satu unsur yang amat penting," kata Agus.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015