New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street membukukan keuntungan pada Selasa (Rabu pagi WIB)  yang merupakan hari pertama perdagangan Desember.

Hal ini disebabkan investor menunggu keputusan bank-bank sentral utama bulan ini.

Dow Jones Industrial Average naik 168,43 poin, atau 0,95 persen, ditutup pada 17.888,35.

Indeks S&P 500 melonjak 22,22 poin, atau 1,07 persen, berakhir di 2.102,63. Indeks komposit Nasdaq naik 47,64 poin, atau 0,93 persen, menjadi 5.156,31.

Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memperluas program pelonggarannya dan memotong suku bunga deposito negatif lebih lanjut pada Kamis.

Para investor sedang menunggu laporan ketenagakerjaan terakhir untuk tahun ini sebelum Federal Reserve memutuskan tentang suku bunga pada pertemuan Desember.

Wall Street memperkirakan divergensi bersejarah dalam kebijakan moneter oleh dua bank sentral, karena The Fed berada di jalur untuk menaikkan suku bunga tahun ini sementara bank sentral di Eropa diperkirakan melepaskan stimulus  lanjutan.

Di sisi ekonomi, indeks pembelian manajer (PMI) manufaktur AS untuk November tercatat 48,6 persen, penurunan 1,5 persentase poin dari angka Oktober 50,1 persen, kata Institute Supply Management (ISM), Selasa.

Angka itu, jauh di bawah ekspektasi pasar, yang terburuk sejak Juni 2009 dan pertama kalinya indeks turun di bawah 50 dalam tiga tahun terakhir.

Pada Senin, dewan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) memutuskan untuk memasukkan mata uang Tiongkok, yuan, ke dalam keranjang Special Drawing Rights (SDR)-nya , menandai tonggak dalam penilaian global atas renminbi (RMB) dan kepercayaan dalam reformasi keuangan Tiongkok yang sedang berlangsung.

Saham-saham Tiongkok terus meningkat pada Selasa menyusul keputusan IMF, dengan indeks komposit Shanghai naik 0,32 persen menjadi ditutup pada 3.456,31 poin.

Ekuitas Eropa berakhir bervariasi pada Selasa. Indeks acuan DAX Jerman di Bursa Efek Frankfurt menurun 1,06 persen, sedangkan indeks patokan FTSE 100 Inggris meningkat 0,62 persen.

Indeks Volatilitas CBOE, sering disebut sebagai ukuran ketakutan Wall Street, menurun 9,05 persen menjadi berakhir pada 14,67 pada Selasa.

Di pasar lain, dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama karena data ekonomi negara itu keluar negatif.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0630 dolar dari 1,0567 dolar di sesi sebelumnya, sementara dolar dibeli 122,87 yen Jepang, lebih rendah dari 123,09 yen dari sesi sebelumnya.

(T.A026/A/A026/A026)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015