Los Angeles (ANTARA News) - Sedikitnya 14 orang tewas dan 14 orang lagi cedera dalam penembakan pada Rabu (2/12) di San Bernardino City di Southern California dan tiga tersangka penembak masih berkeliaran.

Kepala Polisi San Bernardino Jarrod Burguan mengatakan dalam satu taklimat jumlah korban jiwa masih awal. Para tersangka pelaku penembakan masih berada di dalam Inland Regional Center Building, tempat penembakan terjadi, lapor Xinhua/OANA.

Polisi masih melakukan pencarian dari ruangan ke ruangan untuk membersihan bangunan tersebut.

Ada beberapa ratus orang di dalam bangunan itu, ketika penembakan terjadi dan kebanyakan orang tersebut keluar gedung tanpa cedera.

Identitas dan alasan para penyerang masih diselidiki.

Sheriff San Bernardino County John MacMahon mengatakan karena mungkin ada lebih dari satu orang tersangka melarikan diri dengan menggunakan kendaraan SUV hitam, wilayah di dekat lokasi penembakan digeledah dan petugas disiagakan.

"Kami akan melakukan semua yang mungkin untuk menjaga keamanan masyarakat," kata MacMahon, sebagaimana dikutip Xinhua.

Asisten Direktur FBI David Boudich mengatakan masih belum jelas apakah penembakan tersebut adalah serangan teror atau bukan.

Departemen Polisi San Bernardino menerima laporan mengenai beberapa penembakan pada pukul 10.59 waktu setempat (Kamis, 01.59 WIB).

Sersan Vicki Cervantes, wanita Juru Bicara bagi Departemen Polisi San Bernardino, mengatakan tersangka, atau para tersangka, memiliki senjata berat dan memakai masker skit serta mungkin juga baju anti-peluru.

Para tersangka pelaku penembakan menyerbu ke dalam satu ruang konferensi, tempat satu acara keagamaan sedang diselenggarakan dan mulai melepaskan tembakan.

Pusat itu adalah organisasi nirlaba yang menawarkan layanan kepada per orangan yang memiliki gangguan perkembangan. Pusat tersebut memiliki sebanyak 670 pegawai dan melayani 3.000 keluarga. Gedung berwarna pink yang memiliki tiga lantai itu berada tak jauh dari Highway 10, yang sibuk.

Banyak keluarga yang menerima pesan teks dari orang tercinta mereka di gedung tersebut bergegas mendatangi lokasi penembakan. Mereka dapat menunggu atau bergabung lagi dengan orang yang mereka cintai di satu gedung yang berdekatan.

Beberapa helikopter terlihat terbang di atas wilayah itu.

Presiden AS Barack Obama diberi penjelasan mengenai penembakan tersebut oleh para pejabat Keamanan Dalam Negeri dan ia menyerukan dilancarkannya upaya tak memihak "pada semua tingkat pemerintah" guna menangani msaalah penembakan massa, demikian laporan media lokal.
(Uu.C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015