Moskow (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Moskow telah memfitnah negaranya karena menuduh telah membeli minyak dari ISIS.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sepakat bertemu dengan sejawatnya dari Turki untuk pertemuaan empat mata tingkat tinggi yang pertama sejak perang kata-kata pekan lalu.

Erdogan dengan marah menepis tuduhan Rusia bahwa Ankara berdagang minyak dengan ISIS dengan menandaskan dia akan mundur jika tuduhan Rusia itu benar.

"Tak ada seorang pun yang berhak melancarkan fitnah kepada Turki dengan mengatakan Turki membeli minyak dari Daesh (ISIS)," kata Erdogan ketika berkunjung ke Qatar di mana dia menandatangani MoU pemasokan gas.

AS juga menepis tuduhan Moskow.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner mengakui bahwa minyak ilegal telah dikirimkan ke Turki dari ladang-ladang minyak yang dikuasai ISIS, namun truk-truk tangki minyak itu dioperasikan oleh para penyelundup swasta, bukan langsung oleh ISIS.

Dia menambahkan bahwa Turki tengah bekerja sama dengan sekutu-sekutu NATO untuk menutup perbatasannya.

"Kami menolak tegas anggapan bahwa pemerintah Turki satu kubu dengan ISIS untuk menyelundupkan minyak melintasi perbatasannya," kata Mark Toner seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015