Bandung, 7/12 (Antara) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mendukung pelaksanaan tes kesehatan kepada atlet yang akan dilakukan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang merupakan salah satu program peningkatan prestasi olahraga Indonesia.

"Kami setuju dengan program itu. Dengan adanya tes maka kita akan mengetahui secara detail kondisi atlet," kata Kabid Binpres PP PBSI Rexy Mainaki di sela workshop Satlak Prima "Program Performa Tinggi dengan Implementasi Sport Science" di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Tes kesehatan secara keseluruhan bagi atlet, kata dia, memang perlu dilakukan karena akan berkaitan dengan penanganan masing-masing atlet baik saat mengalami cedera maupun saat memberikan materi latihan.

"Kita akan jadi lebih tahu porsi yang harus diberikan pada atlet. Misalnya, atlet A lemah di sini, maka kita harus mencari formula untuk meningkatkannya. Jika atlet B sudah kuat bagaimana biar lebih kuat lagi," katanya menambahkan.

Satlak Prima di bawah pimpinan Ahmad Sucipto langsung membuat gebrakan dengan akan melakukan tes kesehatan dan screening bagi atlet Indonesia. Tes ini dilakukan untuk mengetahui profil detail atlet yang sudah terakreditasi dan nantinya akan menjadi date base yang dipegang oleh lembaga bentukan pemerintah itu.

Sesuai dengan rencana, tes kesehatan dan screening kepada atlet akan dilakukan Januari 2016. Semua data dari tes atlet tersebut diharapkan tuntas dalam pendataannya hingga Februari. Tes ini akan melibatkan banyak pihak mulai ahli fisik, psikologi hingga nutrisi.

Bagi Satlak Prima, mengetahui kondisi kesehatan dan data atlet sangat penting. Hal ini dilakukan untuk menerapkan program performa tinggi dengan implementasi sport science yang saat ini terus digalakkan.

"Satlak Prima hanya membina atlet elite. Jadi untuk menentukan program harus disesuaikan dengan profil masing-masing atlet. Makanya semua atlet harus melakukan tes kesehatan," kata Ketua Satlak Prima Ahmad Sucipto di sela workshop.

Menurut dia, untuk membina atlet meski sudah masuk level elite tidak bisa dilakukan sendiri namun harus ada juga kerja sama dengan pemangku kepentingan termasuk konsultan. Dengan program yang akan dijalankan ini diharapkan prestasi olahraga Indonesia meningkat.

Dalam workshop yang dihadiri semua perwakilan pengurus pusat/besar cabang olahraga ini juga dihadirkan konsultan olahraga asal Australia yaitu Stephen Bird yang menjelaskan tentang "performance profiling dan prediction".

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015