Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta PT Pos Indonesia untuk mereposisi menjadikan dirinya pemain nomor satu bisnis logistik di ekonomi digital, e-commerce.

Menurut Rudiantara di Gedung Pos, Jakarta, Senin, usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman PT Pos Indonesia-mataharimall.com, e-commerce menyediakan peluang yang begitu besar bagi para pemain logistik.

Untuk itu, PT Pos sebagai BUMN yang melayani logistik dan menjadi perusahaan tertua pengantar surat dan barang, harus mampu memanfaatkan peluang dari tumbuhnya bisnis e-comerce yang begitu cepat.

"Kalau 2019 PT Pos masih berpikiran konvensional, PT Pos akan lewat," katanya.

Saat ini, PT Pos Indonesia menurut menteri masih menjadi nomor dua dalam bisnis pengantaran barang di e-comerce yang tumbuh pesat.

Ia mengatakan nilai transaksi e-commerce pada 2015 diperkirakan mencapai 12 miliar dolar AS. Pada 2020, menurut Menkominfo transaksi dalam bisnis ini dapat mencapai 130 miliar dolar AS bila berjalan sesuai dengan cetak biru yang kini tengah digodok.

Dengan ukuran ekonomi yang begitu besar, menurut Menkominfo, PT Pos dapat memanfaatkan ceruk tersebut. Apalagi bisnis e-commerce tersebut tidak bisa dipisahkan dengan logistik.

Direktur Surat dan Parcel PT Pos Indonesia Agus F Handoyo mengatakan, pihaknya terus mengembangkan bisnis logistik untuk mendukung e-commerce tersebut.

Saat ini, pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah pemain e-commerce besar yaitu zalora dan mataharimall.com.

"Ke depan target kita 15 pemain besar e-commerce," katanya.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015