Hujan es fenomena biasa sehingga tidak perlu khawatir,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta menyatakan fenomena hujan es berpeluang terjadi di sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta memasuki awal musim hujan.

"Hujan es disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pada awal musim hujan ini," kata Analis Data dan Informasi Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Sutamsi di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan sesuai pemantauan dari monitor pemantau cuaca di Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca BMKG Yogyakarta pada Selasa (8/12) sore, pembentukan awan tebal berjenis cumulonimbus terdapat di wilayah Sleman, dan Bantul bagian timur, serta Kulon Progo bagian timur.

Menurut Sutamsi, salah satu bagian dari susunan awan tebal yang terbentuk tersebut di antaranya dapat berupa awan konvektif. Sementara awan konvektif yang cukup tebal dengan suhu dingin mencapai minus 60 derajat, kata dia, dapat memicu terjadinya hujan es.

"Meski hujan es sulit diprediksikan, biasanya lebih banyak terjadi di perbukitan atau dataran tinggi," kata dia.

Menurut Sutamsi masyarakat tidak perlu khawatir dengan fenomena hujan es sebab tidak membahayakan dan hanya berlangsung selama kurang lebih lima menit. "Hujan es fenomena biasa sehingga tidak perlu khawatir," kata dia.

Meski demikian, lanjut dia, yang perlu diwaspadai adalah proses pembentukan awan konvektif yang biasanya diikuti hujan ekstrem disertai dengan angin kencang dan petir. "Justru angin kencangnya yang perlu diwaspadai," kata dia.

Ia mengatakan saat ini hampir sebagian wilayah di DIY telah memasuki musim hujan seperti di Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta sebab telah memiliki curah hujan dengan rata-rata mencapai 50 mili meter per dasarian. "Kecuali Gunung Kidul, hampir sebagian wilayah di DIY telah memasuki musim hujan," kata Sutamsi.

Sebelumnya, diberitakan pada 28 November 2015 angin kencang dengan hujan lebat disertai gumpalan es terjadi di wilayah Kasihan Bantul yang mengakibatkan banyak pohon tumbang serta puluhan rumah tertimpa pohon.

Wilayah yang paling terdampak angin kencang tersebut yakni Dusun Ngebel dan Dusun Kembang Tamantirto, Kecamatan Kasihan Bantul.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015