Gaza City, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Sebanyak 14 warga Palestina diselamatkan pada Selasa setelah terdampar selama berjam-jam di sebuah terowongan di Jalur Gaza dekat perbatasan Mesir ketika terowongan itu banjir dan sebagian runtuh, kata sejumlah pejabat dan media.

Orang-orang Palestina itu sedang "bekerja di terowongan" di sebelah timur pos perbatasan Rafah ketika terjadi banjir, kata lembaga pertahanan sipil Gaza, lapor AFP.

Sejauh ini belum ada laporan-laporan lebih rinci tapi Mesir beberapa waktu lalu dituding telah memompa air ke terowongan-terowongan sehingga banjir untuk menutup rute-rute penyelundupan ke dan keluar Gaza, yang menghadapi blokade Israel dan penutupan tapal batasnya dengan Mesir.

Sejumlah saksi mata mengatakan kepada media bahwa 14 orang pria itu terperangkap selama beberapa jam di dalam terwongan tersebut ketika air masuk menggenangi terowongan melalui dinding-dinding di bagian timur.

Israel memberlakukan blokade atas Gaza pada tahun 2006 setelah gerakan Hamas menangkap seorang tentara Israel, dan memperkuat blokade setahun kemudian manakala Hamas mengambil alih kekuasaan di jalur tersebut.

Dalam sebuah perang di musim panas 2014, pesawat-pesawat tempur Israel menghancurkan sebuah bagian besar jejaring bawah tanah dari terowongan-terowongan yang digunakan warga Gaza.

Pada akhir 2014 Mesir memulai konstruksi sebuah zona penyangga di Semenanjung Sinai di bagian utara negara itu, di perbatasan dengan Gaza, termasuk menghancurkan ratusan terowongan.

Israel menuduh Hamas dan kelompok-kelompok militan lain menggunakan terwongan untuk pemasokan senjata, sementara Kairo mengatakan terowongan-terowongan itu juga digunakan untuk menyelundupkan senjata ke gerakan-gerakan jihadis di Sinai.

Pihak Palestina menuduh Mesir menggenangi terowongan-terowongan yang masih ada dengan air yang dipompa dari kawasan Mediterania di dekat zona itu.

Pada musim panas 2013 Presiden Mohamed Moursi dari Ikhwanul Muslimin digulingkan di Mesir menyusul protes-protes rakyat dan digantikan oleh mantan pemimpin militer Abdel Fattah al-Sisi.

Sejak itu perlintasan Rafah, satu-satunya, yang ada di antara Gaza dan Mesir, berkali-kali ditutup, membuat 1,8 juta orang Gaza terperangkap ke wilayah tersebut.

Sisi menuduh Hamas, yang bersekutu dengan Ikhwanul Muslimin, menyokong serangan-serangan di Mesir.
(Uu.M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015