Peshawar (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 10 orang tewas dan 30 terluka saat bom mengoyak keramaian pasar Minggu di daerah utama Syiah di wilayah suku Pakistan baratlaut, kata pejabat, yang mengkhawatirkan jumlah korban bertambah.

Ledakan itu terjadi di pasar Eidgah di Parachinar, ibu kota distrik suku Kurram.

"Sedikitnya, 10 orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka," kata pejabat tinggi kepolisian, yang memohon namanya tidak disiarkan.

"Satu pasukan penjinak bom tiba di temat kejadian itu dan mencoba memastikan sifat ledakan bom tersebut," katanya menambahkan.

Administratur politik Distrik Kurram, Amjad Ali Khan, memastikan peristiwa tersebut dan jumlah korban jiwanya.

Dokter di rumah sakit pusat Distrik Kurram, yang menangani para korban, kepada Kantor Berita AFP yang dipantai Antara di Jakarta mengatakan bahwa sebagian besar korban luka "dalam kondisi kritis" dan menurut dia, jumlah korban akan bertambah.

Belum satu pun pihak menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun wilayah itu dikenal sebagai lokasi konflik sektarian antara kaum Sunni dan kaum Syiah, yang merupakan 20 persen dari penduduk Pakistan yang berjumlah sekitar 200 juta jiwa.

Pemerintah Pakistan memerangi kelompok pemberontak Islam setempat sejak 2004 yang telah merenggut nyawa puluhan ribu penduduk sipil dan personel pasukan keamanan.

Secara keseluruhan, tingkat kekerasan telah menurun pada tahun ini menyusul pasukan militer nasional memimpin serangan terhadap kelompok ekstremis Islam yang memasuki negeri itu, membendung sumber pergerakan, komunikasi, dan pendanaan.

Ada juga tindakan keras terhadap kelompok-kelompok ekstremis Sunni yang menjadikan kelompok Syiah sebagai target serangan.

Pada Juli, pemimpin kelompok anti-Syiah yang berada di balik beberapa kekejaman sektarian terburuk di Pakistan tewas bersama 13 kelompok ekstremis lainnya ditembak oleh polisi.

Kemudian pada September, seorang pelaku bom bunuh diri melakukan serangan di luar kantor pemerintah daerah di wilayah baratlaut Pakistan menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 31 orang.

Pengeboman itu terjadi di kota Jamrud di distrik tanpa hukum yang didiami Suku Khyber, berbatasan dengan Afghanistan, tempat militer memerangi Taliban dan kelompok garis keras.

"Sedikit-dikitnya, enam orang tewas dan 31 lagi luka-luka setelah seorang pengebom meledakkan diri di pintu masuk kantor," kata pejabat tinggi pemerintah Suku Khyber, Shahab Ali Shah, kepada AFP.

Empat polisi suku termasuk di antara korban yang tewas tersebut dan lebih dari 15 personel lainnya terluka, empat di antaranya dalam keadaan kritis, kata Shah.

Pejabat pemerintah lain dari suku itu, Nek Mohammad, memastikan terjadi serangan di wilayahnya.
(M038/B002)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015