Pada tahun 2015, praktis refarming jaringan 4G LTE di spektrum 900 MHz dan 1.800 MHz untuk layanan mobile broadband sudah selesai. Saatnya, pada tahun depan (2016) fokus menggenjot `true broadband,"
Jakarta (ANTARA News) - Menkominfo Rudiantara mengatakan pada tahun 2016, Pemerintah akan mendorong pengembangan infrastruktur "fixed broadband" atau jaringan internet pita lebar berbasis serat optik untuk mewujudkan masyarakat digital (Indonesia Digital Network).

"Pada tahun 2015, praktis refarming jaringan 4G LTE di spektrum 900 MHz dan 1.800 MHz untuk layanan mobile broadband sudah selesai. Saatnya, pada tahun depan (2016) fokus menggenjot true broadband," kata Rudiantara, di Jakarta, Rabu.

Ia beralasan, pada 2015 Pemerintah lebih mengedepankan pengembangan mobile broadband karena relatif lebih cepat dan lebih murah dalam penggelaran jaringan ketimbang "fixed broadband".

"Fix broadband ini pembangunannya relatif lama karena harus menggali jalan dan menghubungkannya ke rumah-rumah maupun gedung perkantoran. Diperkirakan dirata-ratakan biayanya untuk outsite plan bisa mencapai 200 dolar AS per satu rumah," ujarnya.

Untuk itu tambah Rudiantara, Pemerintah siap membantu dari sisi mempermudah perizinan dan regulasi agar pengembangan fixed broadband bisa lebih cepat dan terarah.

Ditambahkannya, fixed broadband juga sejalan dengan program Indonesia Broadband Plan atau Rencana Pita lebar Indonesia yang ditargetkan selesai pada 2019.

Dalam rencana pita lebar di Jakarta sampai 2019, gedung-gedung di kawasan Business Distric harus terhubung dengan fixed broadband dengan kecepatan 10 GB hingga 100 GB.

"Untuk itu saya janji kepada Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta) bahwa Jakarta dengan Singapura akses internetnya bisa 11-12 (alias hampir sama). Tapi Pak Ahok harus mengeluarkan Peraturan Gubernur yang mewajibkan high rise building membolehkan operator menarik kabel optik agar bisa terintegrasi sebagai smart city di ibukota," ujar Rudiantara.

Selain gedung perkantoran, tambahnya, pengembangan fixed broadbang dalam jangka panjang juga harus menyasar daerah-daerah pedesaan termasuk perumahan-perumahan terutama di kota-kota besar.

Ia mengakui, selama ini hanya PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) yang aktif menggelar "fixed broadband" yang sudah memadukan telepon rumah, internet berkecepatan tinggi, video atau tv berlangganan dalam dakan dalam satu layanan secara bersamaan.

"Jika ada pengembang perumahan yang memiliki kapasitas 5.000 rumah misalnya, harus diberdayakan dengan menyediakan fixed broadband, permudah perizinan dan lainnya. Jadi tidak boleh membiarkan beban di operator (Telkom) sendiri," ujarnya.

Menanggapi rencana Pemerintah tersebut, Vice President Consumer Marketing and Sales Telkom, Jemy Cofindo mengatakan, pengembangan jaringan fixed broadband akan berdampak positif terhadap ekspansi program "Indonesia Digital Network".

"Sejauh ini kami sudah jalan sendiri membangun fiber optik ke rumah-rumah dengan layanan IndoHome. Saat ini jumlah pelanggan IndoHome sudah menembus 1 juta, akan terus kita kembangkan di seluruh wilayah Indonesia," ujar Jemy.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015