Montevideo (ANTARA News) - Sekitar 100.000 warga Paraguay diungsikan karena genangan air makin tinggi beberapa saat sebelum perayaan Natal.

Wali Kota Asuncion, ibu kota Paraguay, Mario Ferreiro, pada Rabu (23/12) menggambarkan banjir tersebut sebagai tragedi kemanusiaan.

"Kita hidup dalam masa krisis di Asuncion," kata Ferreiro seperti dilansir kantor berita Xinhua.

"Ini banjir paling parah dalam 20 tahun terakhir. Tragedi kemanusiaan dalam skala besar," katanya.

Ferreiro, yang baru memangku jabatan pada Sabtu (19/12), mengatakan, bahwa "situasi sangat kritis ... ada 20.000 keluarga yang tinggal di tempat-tempat penampungan sementara."

Ferreiro mengingatkan bahwa menurut Sekretariat Kedaruratan Nasional, luapan air Sungai Paraguay baru akan mulai surut antara Januari dan Februari tapi bisa "banjir lagi" pada Maret.

Presiden Paraguay Horacio Cartes mengakui pemerintah "berutang besar" kepada keluarga miskin yang harus meninggalkan rumah mereka di dataran rendah, dan telah berjanji memindahkan mereka.

"Selama kami tidak merelokasi mereka ke daerah yang lebih tinggi, banjir yang merendam rumah akan terus terjadi," kata Cartes.

Sampai Selasa, air sungai telah naik jadi 7,61 meter di Ibu Kota, melebihi catatan 2014 setinggi 7,38 meter.

Itu tercatat sebagai banjir terparah sejak 2000. Level air tertinggi di Sungai Paraguay pernah mencapai 9,10 meter pada 1983.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015