Kita hanya menggesernya saja ..."
Kupang (ANTARA News) - General Manajer Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ketut Gede Arnawa, mengemukakan pihaknya tidak berencana memotong badan pesawat Kalstar berkode PK KDC pasca-kecelakaan pada Senin (21/12) karena maskapai (airlines) bersangkutan melarangnya.

"Kita tidak memotong badan dari pasawat tersebut, karena memang pihak airlines tidak mengizinkannya," ujar Arnawa kepada wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.

Ia menjelaskan, sampai hari ketiga proses evakuasi pihaknya sudah mengeser badan pesawat jenis Embraer ERJ 195-200 tersebut sejauh kurang lebih 120-an meter dari jarak tergelincirnya Kalstar yang keluar dari landasan pacu (runway) 25 sejauh 200 meter.

Proses evakuasi badan pesawat bernomor penerbangan KD676/ENE-KOE rute Kupang-Ende tersebut menggunakan sejumlah alat, seperti dua eksavator dan balon gas untuk mengangkat badan pesawat.

"Kemarin dari siang kita evakuasi, dan malam juga. Tetapi, karena malamnya hujan lebat, maka dihentikan. Seharusnya hari ini juga dilakukan evakuasi, tetapi karena ada insiden guyonan penumpang soal bom, maka di hentikan terlebih dahulu," ujarnya. (Baca: Guraukan bom di Bandara El Tari, tiga pria ditahan polisi)

Ia menjelaskan, proses evakuasi badan pesawat tersebut dilakukan agar posisi tergelincirnya pesawat itu tidak menggangu sejumlah penerbangan yang terjadi di Bandar Udara El Tari Kupang.

"Kita hanya menggesernya saja, agar tidak menggangu penerbangan yang ada di Bandara El Tari ini," ujarnya.

Terkait target selesainya proses evakuasi, ia mengatakan, tidak bisa memastikannya karena situasi dan kondisi cuaca yang ada di Kupang.

Lokasi yang licin dan berlumpur juga menjadi kendala bagi pihak bandara untuk memindahkan tubuh pesawat Kalstar Aviation, yang saat kecelakaan seluruh penumpangnya selamat, demikian Gde Arnawa.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015