"Masalah pengiriman 10.000 senapan otomatis AK-47 serta amunisi ke Kabul melalui Kementerian Dalam Negeri Rusia secara praktis telah diselesaikan dan pengiriman diperkirakan dilakukan pada Januari 2016," kata Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov dalam satu wawancara dengan kantor berita TASS.
Moskow menganggap pasokan senjatanya sebagai faktor penting yang memberi sumbangan bagi normalisasi kondisi di Afghanistan, demikian laporan Xinhua.
Dan Pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan serangkaian permintaan lain dari Afghanistan, termasuk pengiriman helikopter secara komersial, katanya menambahkan.
Kabulov juga mengatakan kepada TASS bahwa Taliban --kelompok gerilyawan yang telah melancarkan perlawanan di Afghanistan sejak digulingkan pada penghujung 2001-- disibukkan dengan meningkatnya pengaruh Daesh, yang juga dikenal dengan nama ISIS dan telah menunjukkan "sikap bermusuhan terhadap pemimpin Taliban".
"Kami sudah bersikap fleksibel mengenai masalah kemungkinan dikendurkannya sanksi yang telah dijatuhkan oleh Dewan Keamanan PBB atas Taliban, jika itu tidak bertentangan dengan kepentingan Afghanistan," katanya.
Kabulov pada awal Desember mengatakan Rusia telah membuat saluran komunikasi dengan anggota Taliban, yang memerangi ISIS di Afghanistan, walaupun ia tak bersedia mengatakan apakah Moskow memiliki rencana untuk menganggap Taliban sebagai sekutu.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
