Kelemahan saat ini, ada permasalahan batas wilayah mulai tahun 1999 sampai sekarang belum selesai. Ini menjadi perhatian,"
Tanjungpinang (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan mulai tahun 2016 pemerintah fokus menyesaikan permasalahan batas-batas antar daerah, yang sejak belasan tahun belum terselesaikan.

"Kelemahan saat ini, ada permasalahan batas wilayah mulai tahun 1999 sampai sekarang belum selesai. Ini menjadi perhatian," katanya saat pidato pelantikan Nuryanto sebagai Penjabat Gubernur Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, Rabu.

Dia tidak menjelaskan secara terperinci berapa banyak permasalahan batas daerah yang belum diselesaikan.

Namun dia memberi contoh, batas antara Riau dengan Sumatra Utara sejak 10 tahun yang lalu sampai sekarang belum selesai.

Bahkan ada permasalahan sengketa batas wilayah yang terjadi antara daerah yang dimekarkan dengan kabupaten induk.

"Kami akan fokus mengurus permasalahan ini, karena berhubungan dengan pembangunan, administrasi pemerintah dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat," ujarnya.

Selain permasalahan itu, Mendagri juga menyinggung persoalan pemekaran daerah. Saat ini ada 119 daerah yang diusulkan untuk dimekarkan.

"Bahkan ada daerah yang dimekarkan, diusulkan untuk dimekarkan kembali," katanya yang disambut tawa oleh sejumlah pejabat yang hadir dalam acara pelantikan Penjabat Gubernur Kepri tersebut.

Dia menegaskan, pada prinsipnya Presiden Joko Widodo mendukung daerah dimekarkan. Namun daerah yang dimekarkan harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Pelayanan masyarakat juga harus meningkat," katanya.

Kondisi sekarang, menurut dia justru memprihatinkan. Sejak tahub 1999 sampai sekarang sebanyak 68 persen daerah yang dimekarkan tidak berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

"Ini hasil evaluasi kami," katanya.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015