Palembang (ANTARA News) - Usaha pempek online tetap menjadi unggulan PT Pos Indonesia pada 2016, seiring dengan pesatnya aktivitas berbelanja daring yang memanfaatkan layanan internet.

Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Merdeka Palembang Rodi Herawan di Palembang, Kamis, mengatakan, tren itu sudah terasa karena di bisnis ini perusahaan mengalami pertumbuhan pesat yakni hingga tiga kali lipat sejak mulai diluncurkan pada 2012 atau dari 1-2 ton per bulan menjadi 6-7 ton per bulan pada 2015.

"Pada tahun ini saja mencatat pertumbuhan hingga 33 persen jika dibandingkan tahun lalu, dan sangat optimistis bakal meningkat pada 2016," kata dia.

PT Pos meraup keuntungan dari jasa pengiriman pempek mencapai Rp120 juta per bulan atau membukukan sekitar Rp2 miliar hingga akhir tahun 2015.

Meski tumbuh sesuai target tapi PT Pos tetap berusaha mengembangkan unit ini dengan cara menggandeng sebanyak-banyaknya industri hingga unit UMKM pembuatan pempek asal Kota Palembang.

"Sementara ini baru 21 perusahaan pembuatan pempek yang sudah bergabung dari sebelumnya hanya 19. Harapannya, ada sekitar 30-an yang bisa bergabung sehingga konsumen akan lebih banyak pilihan, begitu pula dengan reseller karena saat ini baru ada di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Padang," kata dia.

Pempek yang dijual dalam layanan dari PT Pos berharga beragam, mulai dari kualitas sedang hingga kualitas tinggi yakni berkisar Rp180 ribu per kg hingga Rp450 ribu per kg dari merek ternama hingga pempek yang diproduksi industri rumah tangga di kawasan Sayangan.

Pemesanan pempek itu dapat dilakukan dengan melalui kantor pos dalam layanan pemesanan pempek secara online dengan diawali membuka http://www.galeripos.com/.

Pesanan akan tiba dalam satu hari jika pengiriman menggunakan jasa layanan Pos Express.

Untuk menjamin daya tahan kuliner ini, PT Pos menggunakan teknologi kedap udara dalam proses pengemasan, katanya.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015