Palembang (ANTARA News) - Provinsi Sumatera Selatan fokus membina pejudo junior untuk persiapan regenerasi atlet yang kurang berjalan sejak satu dekade terakhir.

Ketua Harian Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumsel Robert Hartono mengatakan, untuk itu, PJSI fokus membina atlet muda berbakat yang mengenyam pendidikan di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya.

"Jika tidak ditempatkan di pemusatan latihan seperti yang ada sekolah olahraga ini maka sulit untuk mendapatkan atlet yang benar-benar mau jadi pejudo karena olahraga ini relatif kurang diminati anak remaja," ujar dia.

Namun, ia melanjutkan, berkat usaha secara berkesinambungan itu, akhirnya PJSI Sumsel mulai menuai hasil.

Dua pejudo muda yakni Qiroy Arzuardi dan Wirda Mahyuddin berhasil meraih emas kategori seni (Nage No Kata) Kejuaraan Nasional Judo PPLP yang berlangsung di Jambi, 29-30 Juli 2015.

"Prestasi yang mereka torehkan bisa jadi dorongan semangat buat pejudo-pejudo Sumsel lain. Ini semua berkat kerja keras para atlet," kata dia.

Pada masa mendatang, Robert optimistis prestasi judo Sumsel kembali meroket seperti pada awal tahun 2000-an.

"Butuh waktu dan ini mulai terlihat, dengan pembinaan secara terus menerus, saya optimistis akan lahir atlet berbakat," ujar dia.

Regenerasi atlet judo Sumatera Selatan terbilang lambat sehingga setelah sejumlah pejudo senior memutuskan pensiun sulit ditemukan pengganti untuk dapat menyumbangkan medali.

Prestasi Sumsel terdahulu dikenal melalui Aprilia Marzuki, dan dua kakak beradik yakni Johanes Taslim, dan Piter Taslim.

Kini ketiga atlet ini sudah memutuskan pensiun, yang terakhir yakni Piter Taslim seusai menyumbangkan satu perunggu pada PON XVIII di Riau tahun 2012.

Sumatera Selatan merupakan provinsi yang disegani pada era tahun 90 an hingga pertengahan tahun 2000-an ketika memiliki atlet andal Aprilia Marzuki. Atlet yang kini menetap di Jerman ini tak hanya membawa prestasi Indonesia di ajang SEA Games tapi hingga Asian Games dengan mengalahkan pejudo asal Jepang dan Korea.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016