Saya ini mengajak STAIN Pamekasan untuk bekerja sama secara langsung dalam rangka pengembangan pengajaran Bahasa Arab dan kami siap membantunya,"
Pamekasan (ANTARA News) - Mantan Menteri Agama dan Wakaf Republik Sudan Muhammad Musthofa Al-Yaquti menyatakan bersedia membantu STAIN Pamekasan dalam mengembangkan program Bahasa Arab guna meningkatkan pemahaman keagamaan di kampus Islam itu.

"Saya ini mengajak STAIN Pamekasan untuk bekerja sama secara langsung dalam rangka pengembangan pengajaran Bahasa Arab dan kami siap membantunya," kata Dr. Muhammad Musthofa Al-Yaquti saat menjadi pembicara dalam seminar internasional di Kampus STAIN Pamekasan, Sabtu.

Seminar yang digelar oleh Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) STAIN Pamekasan sengaja mengundang pembicara dari Republik Sudan yang sekaligus mantan Menteri Agama di negara itu, yakni Dr. Muhammad Musthofa Al-Yaquti karena beberapa pertimbangan.

Salah satunya karena di negera itu telah lebih dahulu mengembangkan bahasa Arab sehingga pihak kampus STAIN Pamekasan memandang perlu untuk menggali informasi dari pengalaman akademisi dan tokoh asal negara itu.

Seminar bertema "Pengalaman Republik Sudan dalam Mengajarkan Bahasa Arab terhadap Penutur Non-Arab" ini disampaikan dengan berbahasa Arab. Semua pesertanya adalah mahasiswa pada Program Studi Bahasa Arab.

Negara Sudan merupakan salah satu negara Arab yang berkedudukan di Benua Afrika itu telah lama membuka pendidikan Bahasa Arab bagi non-Arab, terutama di beberapa perguruan tinggi terkemuka.

"Beberapa perguruan tinggi terkemuka, antara lain Universitas Afrika Internasional, Universitas Umdarman, dan Universitas Ulumul Quran yang berkedudukan di Khartoum," kata mantan menteri yang juga seorang Mursyid Thoriqah ini.

Lebih lanjut narasumber asal Afrika itu menjelaskan bahwa bahasa Arab yang telah diakui dunia sebagai bahasa internasional ini memiliki banyak keistimewaan sehingga siapa pun layak untuk mempelajarinya.

"Ada beberapa aspek penting dalam bahasa Arab, antara lain aspek humanitas, objektivitas, dan internasional," katanya,

Menurut Ketua II STAIN Pamekasan Achmad Muchlis, M.Ag, seminar internasional dengan mendatangkan narasumber dari negara Sudan ini dimaksudkan untuk memotivasi mahasiswa pada Prodi Bahasa Arab lebih giat belajar.

"Kalau bertemu dengan penutur bahasa Arab secara langsung, semangatnya tentu berbeda," kata Muchlis.

Sementara itu, para mahasiswa dan dan dosen yang mengikuti seminar berbahasa Arab itu terlihat sangat antusias. Bahkan, peserta yang mengikuti seminar itu lebih dari daya tampung ruang seminar yang hanya 150 orang.

Di akhir acara, Ketua STAIN Pamekasan Dr. H. Taufiqurrahman, M.Pd. memberikan cendera mata. Sementara itu, mantan Menteri Agama Sudan Dr. Muhammad Musthofa Al-Yaquti memberikan ijazah sanad thoriqah khalwatiyah sammaniyah kepada seluruh peserta.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016