Buka tutup rest area. Kalau KM 65 penuh, tutup dan alihkan ke KM 62, kalau penuh lagi alihkan ke KM 42
Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi kemacetan di jalan tol seperti terjadi pada arus mudik Natal 2015 lalu.

Plt Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Sugihardjo yang ditemui di rumah dinas Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat open house di Jakarta, Minggu, mengatakan, solusi pertama adalah menambah jalur dari lawan arus (contra flow) dari Timur ke Barat.

"Jadi, satu lajur dari KM 65 sampai KM 50, dibuat satu lajur, jadi menambah kapasitas," kata Sugihardjo.

Kedua, lanjut dia, area peristirahatan atau rest area harus dikendalikan karena tempat ini juga menyumbang kemacetan.

"Buka tutup rest area. Kalau KM 65 penuh, tutup dan alihkan ke KM 62, kalau penuh lagi alihkan ke KM 42," kata dia.

Sugihardjo menambahkan titik kepadatan di Tol Cikampek terjadi karena pertemuan dari Tol Cipularang dan Tol Cipali.

Masalahnya, lanjut dia, masih ada transaksi di gerbang tol Cikopo, sementara untuk di Tol Cipularang sudah tidak ada.

"Jadi, idealnya, ke depan kita sudah minta pengelola tol dan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) untuk menggunakan dua sistem, yaitu e-ticketing dan terintegrasi," kata Sugihardjo.

Dia lalu menjelaskan sistem terintegrasi perpindahan operator jalan tol antara PT Lintas Marga Sedaya (Cipali) dan PT Jasa Marga (Cipularang).

"Kalau terintegrasi, transaksi Gerbang Tol Cikopo seharusnya bisa dihapus," katanya lagi.

Sugihardjo menyebutkan setiap transaksi di atas delapan detik dianggap  lama dan menimbulkan antrean panjang.

"Saya suruh ada asisten supaya mengurus uang kembaliannya cepat," kata dia.

Dia berjanji menyampaikan solusi-solusi ini kepada operator dalam surat tertulis, di samping imbauan lisan.

Untuk puncak arus balik Natal dan Tahun Baru 2016 diperkirakan terjadi hari ini, dan masyarakat telah diimbau untuk mulai bergerak Sabtu sore kemarin.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016