Palangka Raya (ANTARA News) - Ribuan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik warga Palangka Raya, Kalimantan Tengah belum dicetak karena terbatasnya alat percetakan yang dimiliki di daerah tersebut.

"Selain itu juga ada data milik warga yang baru mendaftar sekitar 6.000 KTP Elektronik yang termasuk daftar antrean cetak," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Zulhikmah Ravieq di Palangka Raya, Senin.

Dia mengatakan, salah satu penyebab menumpuknya data ini karena terbatasnya alat cetak. Selain itu karena tidak normalnya aliran listrik dan jaringan internet juga menjadi penyebab menumpuknya antrean pencetakan.

"Kita baru punya dua alat cetak dan itu pun servernya sering diperbaiki. Untuk kata ideal, minimal kita harus memiliki empat set alat cetak, mulai dari server hingga pengering," katanya.

Dia mengatakan, jika dalam kondisi normal satu hari maksimal dapat mencetak sekitar 100 E-KTP untuk satu alat cetak, namun karena hanya dua alat maka sehari dapat dicetak 200 KTP.

"Alternatif sementara lembur digenjot karena kemaren terbentur libur Natal dan Tahun Baru sehingga pada Februari akan selesai semua. Memang kita juga mengalami jaringan internet, listrik dan lain-lain termasuk jika ada kerusakan dan kurangnya bahan," kata Zulhikmah.

Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia mengakui hal itu menjadi menyebabkan pelayanan yang dilakukan Disdukcapil tidak maksimal.

"Kita tidak bisa langsung melakukan pengadaan alat pencetak E-E-KTP itu karena harus melalui persetujuan pemprov dan pemerintah pusat," kata Riban.

Wali kota meminta Kadisdukcapil memaksimalkan peralatan dan tenaga teknis dan menambah jadwal kerja untuk mencetak KTP Elektronik.

"Lemburnya jangan hanya sehari, tetapi siang-malam untuk mengejar penyelesaian cetak E-KTP. Jika sehari bisa dicetak 100-200 KTP maka dalam 30 hari selesai. Petugasnya pun juga harus dipastikan mendapat hak lemburnya," katanya.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016