Perlu tindakan tegas, petugas harus turun ke lapangan, mengawasi langsung, agar pelanggaran-pelanggaran ini tidak ada pembiaran
Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengempesi puluhan sepeda motor yang diparkir liar di atas trotoar Jalan Mayor Oking, samping Stasiun Besar Bogor.

"Sudah beberapa kali ditertibkan, masih terus ada yang parkir di sana (trotoar). Ini pasti ada yang mem-backing-i. Ini tidak boleh dibiarkan, harus ada tindakan tegas, DLLAJ harusnya mengawasi itu," kata Bima saat melakukan inspeksi medadak di Jalan Kapten Muslihat, Selasa.

Selain mengempesi, Bima juga menyita puluhan helm para pemilik kendaraan, dan meminta Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) untuk memberikan sanksi tegas bagi pengguna parkir maupun yang menyediakan lahan pakir liar tersebut.

"Perlu tindakan tegas, petugas harus turun ke lapangan, mengawasi langsung, agar pelanggaran-pelanggaran ini tidak ada pembiaran," katanya.

Politisi PAN tersebut mengatakan, banyak persoalan yang menjadi catatan terkait kemacetan di Jalan Kapten Muslihat dan Mayor Oking. Selain parkir liar di trotoar, angkot yang kerap ngetem menghambat laju kendaraan, PKL, parkir ojek yang menggunakan badan jalan, serta aktivitas warga yang menyebrang sembarangan.

"Seperti di Jalan Kapten Muslihat depan Taman Topi, karena pintu keluar stasiun dipindahkan, jadi banyak angkot yang ngetem di depan Taman Topi, imbasnya kendaraan dari Mayor Oking dan Merdeka jadi terhalang," kata Bima.

Begitu juga di Jalan Mayor Oking, PKL yang masih berjualan di bahu jalan, serta di pinggir pagar stasiun, ditambah dengan ojek yang parkir sembarangan, serta angkot yang ngetem tidak berarturan menambah semrawut arus lalu lintas.

"Satpol PP harus pastikan tidak ada lagi PKL, begitu juga DLLAJ pastikan kelancaran arus lalu lintas. Ada ojek yang pakir itu jangan dibiarkan, ini harus dipantau terus, karena begitu kita turun ke lapangan, semua lancar," kata Bima.

Sebelum menertibkan parkir liar, Bima sempat berang kepada pengendara angkot yang tidak tertib karena berhenti menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan. Bima memukuli badan angkot dan menyuruh supir untuk bergerak tidak berhenti sembarangan.

Ia juga mengamati arus lalu lintas di depan Taman Topi, mengujicobakan simulasi dengan menutup akses penyeberangan untuk sementara.

"Kita mencoba mencari pemecahan persoalan kemacetan di depan Taman Topi ini. Kita simulasi dengan menutup jalur penyeberangan dan mengalihkannya. Ternyata bukan itu persoalannya. Angkot tidak tertib naik turunkan penumpang, warga juga menyeberang tidak pada tempatnya," kata Bima.

Usai memantau kesembrawutan di depan Taman Topi, Wali Kota Bogor meninjau fasilitas penyeberangan orang Jalan Kapten Muslihat, lalu situasi arus di Jalan Mayor Oking, dan kondisi Halte Bis Trans Pakuan dekat Jembatan Merah.  Bima mengakhiri sidak dengan bertugas di Pos DLLAJ Paledang.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016