Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, menyampaikan turut belasungkawa atas berpulangnya maestro pematung Tugu Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia, Edhi Soenarso, yang meninggal di Yogyakarta, Selasa.

"Kami turut belasungkawa atas berpulangnya maestro terbaik Indonesia, Empu Ageng Seni Edhi Soenarso," kata Mendikbud di Jakarta, Selasa.

Mendikbud mengenal sosok Edhi Soenarso semasa ia kecil duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Kala itu, dia bersama teman-temannya di Yogyakarta, sering bermain dan menyaksikan proses pembentukan patung yang berada tak jauh dari rumahnya. Bengkel Edhi hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya.

"Kami mengenal sosok seniman dan pemilik bengkel patung itu saat SD. Ia mungkin tidak kenal kita, namun kami sering datang ke bengkelnya. Beliau tidak melarang kami dan membiarkan kami untuk melihat dari dekat. Itu sangat mengesankan," kenang Anies.

Mendikbud mengatakan, Edhi Sunarso merupakan salah satu sosok maestro yang dapat diteladani. Dari seluruh rangkaian hidup dan karyanya, lanjut Mendikbud, pantas kiranya menyandang gelar Empu Ageng Seni.

Dari teladan hidup Edhi Sunarso, jelas Mendikbud, para pemuda dapat belajar bahwa gelaran ribuan karya seni rupa yang dihasilkannya tidak muncul begitu saja dengan mudah, tetapi muncul melalui kerja keras yang dilakukan dengan cinta, kreativitas dan sepenuh jiwa.

"Kerja keras dan rasa cinta terhadap bidang yang digelutinya ini yang mengukuhkannya menjadi peletak dasar-dasar seni patung modern Indonesia di awal masa perkembangannya," ucap Mendikbud.

Semasa hidunya, Edhi berhasil menciptakan beragam karya monumen nasional yang dia ciptakan seperti Tugu Selamat Datang di Jakarta, Monumen Tugu Muda di Semarang, Monumen Yos Sudarso di Biak, Papua. Sedangkan diorama yang diciptakannya seperti sejarah di Monumen Nasional Jakarta sampai dengan diorama sejarah di Museum Tugu Pahlawan Surabaya.

Edhi Sunarso mengawali karirnya, melalui perjuangan mengangkat senjata dengan bergabung bersama pasukan Samber Nyawa Divisi I, Batalyon III, dan Resimen V Siliwangi pada zaman perjuangan kemerdekaan.

Mendikbud menyampaikan penghargaan apresiasi terhadap karya-karya monumental Edhi Sunarso.

"Lewat karya-karyanya yang tersebar di seluruh penjuru negeri, dan inspirasi, serta teladannya yan
g tumbuh Insya Allah akan mengalirkan pahala tanpa henti pada almarhum Pak Edhi," tukas Mendikbud.

Pewarta: Indriani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016