Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Gunung Soputan meletus dan mengeluarkan material tapi hingga saat ini belum perlu dilakukan pengungsian warga sekitar.

"BPBD telah membagikan masker kepada penduduk. Tidak ada pengungsian hingga saat ini. Aktivitas masyarakat tetap normal," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, aktivitas Gunung Soputan di perbatasan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara ini terus meningkat aktivitas vulkaniknya.

"Hanya saja, masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari puncak Soputan, serta sektoral ke arah barat daya sejauh 6,5 kilometer," kata dia.

Sejak dinaikkan statusnya menjadi Siaga (level III) oleh PVMBG, kata dia, telah terjadi beberapa kali letusan menerus.

Pada Senin (4/1) pukul 20.53 WITA, lanjut SUtopo, terjadi letusan dengan tinggi 2.000 meter disertai lava pijar di lereng bagian timur.

Kemudian berturut-turut pada Selasa pukul 03.50 WITA terjadi letusan strombolian dengan tinggi material pijar 250 meter.

Letusan menerus dari pukul 05.20-06.00 WITA. Lalu pukul 06.38 WITA terdengar suara gemuruh, letusan disertai awan panas 2.500 meter ke arah tenggara-timur Laut. Tinggi letusan 6.500 meter di atas puncak kawah dengan tekanan kuat ke arah barat.

Daerah terdampak hujan abu dari letusan Soputan meliputi beberapa wilayah seperti di Kecamatan Langowan Barat (Desa Noongan, Tumaratas, Kota Langowan), Kecamatan Tompaso Barat (Desa Ton Ure, Ton Ure 2, Ton Sawang, Ton Sawang Selatan, Pinabetengan, Pinabetengan Selatan, Pinabetengan Utara) dan Kecamatan Ratahan Timur (Desa Pangu, Pangu 1, Pangu 2, Kalatin).

Sutopo mengatakan aktivitas vulkanik Soputan dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah sejak tahun 1991. Pertumbuhan kubah lava tersebut sering diiringi dengan letusan abu.

Pertumbuhan kubah lava dimulai sejak tahun 1991, hingga meluber keluar dari bibir kawah menyebabkan sering terjadi guguran lava dengan jarak luncur sekitar 6 kilometer dari puncak ke arah barat daya. Penduduk terdekat berada pada berjarak 8 km dari puncak.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016