Indonesia tidak resmi gunakan agama sebagai dasar formal, tapi Indonesia juga bukan negara yang memisahkan secara tegas antara agama dan negara
Jombang (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Indonesia khas dengan lembaga pendidikan Islam bahkan jumlahnya menjadi yang terbesar di dunia jika dibanding negara lainnya.

"Kekuatan Indonesia sejak lama dikenal sebagai bangsa yang religius karena lembaga pendidikannya, lembaga pendidikan Islam. Ini adalah lembaga pendidikan keagamaan terbesar di dunia," kata Lukman saat menghadiri Milad ke-15 Yayasan Roushon Fikr di Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut dia, Indonesia menjadi istimewa dalam bidang keagamaan meski bukan sebagai negara agama layaknya Arab Saudi, Pakistan ataupun seperti otoritas Katholik Vatikan di Roma.

Kendati bukan negara agama, kata Lukman, Indonesia juga bukan negara sekuler.

"Indonesia tidak resmi gunakan agama sebagai dasar formal, tapi Indonesia juga bukan negara yang memisahkan secara tegas antara agama dan negara," katanya.

Sejak lama, masih kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini, Indonesia tidak lepas dari nilai agama. Para pendahulu juga tidak dapat memisahkan agama dari kesehariannya. Hal ini tampak dari prosesi keagamaan berbagai kegiatan di tengah masyarakat yang sangat kaya.

"Itu adalah tradisi pendahulu. Kita sengaja menciptakan itu agar masyarakat Indonesia terikat erat dengan nilai-nilai agama. Itu bisa terjadi karena ormas Islam yang banyak sekali terus mengembangkan lembaga keagamaan yang jumlahnya sampai ratusan ribu," kata dia.

Menurut Lukman, keagamaan di Indonesia harus menjadi kekuatan bangsa sehingga menjadi religius. Dengan kereligiusan ini akan mampu menjaga nilai-nilai kebaikan di tengah badai terpaan globalisasi yang kehadirannya cenderung sulit dibendung dan memiliki dampak negatif di beberapa aspek.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016