Bandarlampung (ANTARA News) - Sejumlah pedagang daging sapi di Kota Bandarlampung menyebutkan harga kebutuhan pokok yang dijualnya pada bulan Januari 2016 tetap bertahan tinggi seperti akhir tahun lalu, yakni Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram.

"Harga daging sapi kemungkinan 1akan naik sehubungan harga sapi potong dari perusahaan penggemukan (feedloter) sudah naik terlebih dahulu," kata Adre, pedagang daging sapi di Pasar Lelang Bandarlampung, Senin.

Sebelumnya harga sapi di "feedloter" sebesar Rp38 ribu/kg. Namun, sejak pekan lalu sudah naik menjadi Rp40.500,00/kg.

"Harga ecerannya belum kita naikkan karena permintaan atas daging juga tidak mengalami peningkatan," katanya.

Ia menyebutkan kenaikan harga sapi menyulitkan pedagang daging sapi.

"Jika harga eceran daging sapi dinaikkan, akan membebani konsumsen. Jika tidak dinaikkan harganya, pedagang untung tipis atau rugi," katanya.

Meski demikian, dia sampai sekarang belum menaikkan harga eceran daging sapi meski harga sapi dari "feedloter" sudah naik sejak pekan lalu.

Harga daging sapi di pasar tradisional lainnya di Kota Bandarlampung juga bertahan tinggi seperti akhir tahun 2015. Harganya berkisar Rp110 ribu--Rp120 ribu/kg.

"Karena harganya (tinggi), kami mengurangi konsumsi daging sapi. Di tempat saya, harganya mencapai Rp120 ribu/kg," kata Lusi, warga Sukarame Bandarlampung.

Provinsi Lampung memiliki 11 perusahaan penggemukan sapi dengan kapasitas tampung sebanyak 125.000 ekor atau 36 persen dari kapasitas nasional sebanyak 350.000 ekor.

Provinsi Lampung merupakan daerah yang sangat strategis dalam usaha peternakan sapi, khususnya penggemukan. Hal tersebut karena ketersediaan pakan yang relatif cukup dan dekat dengan pasar, yaitu Jabodetabek dan wilayah Sumatera lainnya.

Keberadaan 11 "feedlotter" itu akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 830 orang dalam waktu 120 hari.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian telah mengimpor sapi indukan dari Australia sebanyak 1.000 ekor untuk menghasilkan keturunan sapi F1 yang kemudian digemukkan dan memenuhi kebutuhan sapi di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Seribuan sapi indukan impor itu pada awal Desember 2015 tiba di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, yang merupakan kedatangan tahap pertama. Kedatangan sapi indukan tahap kedua diperkirakan 4.000 ekor pada tahun 2016.

Sapi-sapi tersebut akan dikembangbiakkan di Desa Negarabatin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Selain di Kabupaten Lampung Timur, usaha penggemukan sapi juga terdapat di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Selatan.

Pewarta: Hisar Sitanggang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016