Kami tanggapi positif tawaran ini. Ini penting untuk meningkatkan daya saing generasi muda kita di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),"
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 30 Universitas Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia akan mendapat bantuan tenaga ahli dari pemerintah Jerman dalam rangka meningkatkan kapasitas pengajaran dan riset ilmiah.

"Kami tanggapi positif tawaran ini. Ini penting untuk meningkatkan daya saing generasi muda kita di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Suyatno pada Lokakarya Sosialisasi Bantuan Tenaga Ahli Jerman di Jakarta, Senin.

Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) itu, bantuan Jerman ini diberikan kepada universitas di negara-negara yang memiliki potensi besar, dalam bentuk tenaga ahli yang gajinya dibiayai pemerintah Jerman, sedangkan perguruan tinggi setempat (Muhammadiyah) dalam bentuk akomodasi.

Tenaga ahli ini, lanjut Suyatno, bisa merupakan ahli dalam hal pengajaran, praktik lapangan, riset dan jurnal, hingga bidang kepemimpinan yang memang dibutuhkan para dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi Muhammadiyah.

Suyatno mengatakan, kerja sama dengan Jerman ini sejalan dengan gerakan peningkatan kapasitas Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang menjadi prioritas Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah.

"Kami ingin akreditasi dari 1.300 program studi di 154 Perguruan Tinggi Muhammadiyah rata-rata B. Saat ini 50 persen masih C, 45 persen B dan hanya 5 persen yang A. Ini salah satu contoh kapasitas yang perlu ditingkatkan," katanya.

Ia mengimbau, sekitar 30 PTM di daerah-daerah segera menindaklanjuti penandatangnan MoU dengan Senior Experten Service (SES) yang berpusat di Bonn Jerman ini, apalagi banyak PTM di daerah-daerah kekurangan tenaga pengajar.

Para wakil dari PTM itu antara lain dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Malang, Surabaya, Ponorogo, Sidoarjo, Kudus, Purwokerto, Tangerang, Palembang, Bengkulu, Batam, Palangkaraya, Banjarmasin, Gorontalo, serta Universitas Muhammadiyah Kendari.

Sementara itu, Konsuler Kerja Sama Pembangunan Kedubes Jerman di Jakarta Deniz Sertcan pada kesempatan yang sama mengatakan, Jerman telah lama bekerja sama dengan Indonesia dan berkomitmen terus melanjutkannya, termasuk dalam bidang pendidikan.

"Kami mengajak Muhammadiyah karena organisasi ini sudah dikenal sebagai organisasi yang sejak lama memberi pendidikan kepada jutaan rakyat Indonesia. Kini Indonesia merupakan negara yang sedang tumbuh perekonomiannya," katanya.

Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016