Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Sjafril, menegaskan, pengasapan (fogging) bukan pemecahan penanggulangan penyakit demam berdarah dengue yang kini mulai meningkat di Provinsi Riau. 

Justru pengasapan sembarangan bisa meningkatkan penyebaran penyakit itu. 

"Penyebab utama masih berjangkitnya kasus BDB ini adalah kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat yang saat ini masih kurang," kata dia, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, banyak perdebatan maupun keluhan masyarakat yang menyimpulkan pemerintah selalu lambat mengasapi wilayah yang banyak nyamuknya. 

Menyikapi hal ini, dia menjelaskan, dasar penerapan pengasapan di satu wilayah hasil penyelidikan epidemiologi dari  dinas kesehatan kabupaten/kota apabila ditemukan kasus DBD pada radius 100 meter.

Parameternya adalah, ada tiga orang atau lebih pasien demam tinggi tanpa sebab, atau satu orang lagi tengah dirawat di rumah sakit, dan ditemukan kurang lebih lima rumah terdapat air bersihnya ada jentik nyamuk.

Kemudian, "Pengasapan ini sebanyak dua siklus, dengan jarak dua minggu dari pengasapan pertama. Alasannya, tindakan pertama memberantas nyamuk dewasa dan dua minggu kemudian untuk memberantas nyamuk dewasa baru yang berasal dari jentik pada siklus sebelumnya," kata dia. 

Dia menegaskan sejatinya penyakit ini dapat dicegah dengan membersihkan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk dengan cara 3M plus, yaitu Menguras, Mengubur dan Menutup plus menggunakan baluran anti nyamuk dan memasang kelambu di waktu tidur.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016