Washington (ANTARA News) - Daulah Islam atau ISIS tidak memesankan ancaman eksistensial atau nyata bagi Amerika Serikat, umum Presiden Barack Obama dalam pidato kenegaraan terakhirnya.  Dia juga mengingatkan pembahasan terlalu mendalam soal ISIS hanya akan membuat musuh-musuh AS makin berani.

Obama berusaha mendinginkan suhu debat mengenai isu keamanan nasional yang belakangan menjadi lebih esktrem dan mengerikan di tengah semakin panasnya pertarungan menjadi pengganti dia sebagai presiden AS.

Dia mendesak Kongres membantunya menutup penjara teror Teluk Guantanamo yang disebutnya malah menjadi alat propoganda para ekstremis untuk menyebarluaskan sentimen anti-Amerika.

Obama juga menyatakan militer AS sebagai pasukan paling terlatih dan terdanai baik sekali dalam sejarah dunia, sehingga jauh lebih mampu menghadapi ancaman ekstremis militan.

"Bejibun petempur di belakang truk-truk pikap dan jiwa-jiwa yang sudah terpelintir menyusun siasat di apartemen-apartemen atau garasi-garasi menciptakan ancaman besar kepada warga sipil dan harus dihentikan. Tetapi mereka tidak mengancam keberadaan nasional kita," kata Obama memperingatkan Kongres yang didominasi kubu Republik.

Obama juga bersumpah untuk menggelarkan pasukan khusus demi memandu milisi Arab Suriah dan Kurdi yang bergerak mengepung ibu kota ISIS di Raqa, Suriah.

Sedangkan dinas intelijen membantu para sekutu menetralisir para ekstremis yang berkomplot menyerang Libya, Somalia, Yaman, Afghanistan dan kota-kota di Eropa.

Tetapi Obama bersumpah untuk tidak mengikuti jejak pendahulunya George W. Bush mengirimkan ribuan pasukan darat untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah dan berlanjutnya serangan ISIS, demikian AFP.






Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016