Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan membangun sebanyak 25 depo bahan bakar minyak secara bertahap untuk meningkatkan ketahanan energi di kawasan Indonesia bagian timur.

"Pemerintah akan terus membangun storage di daerah yang sulit dijangkau di kawasan Indonesia bagian timur," kata Menteri ESDM Sudirman Said seperti dikutip dari laman Ditjen Migas Kementerian ESDM di Jakarta, Sabtu.

Pembangunan prasarana tersebut juga diharapkan dapat menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini dapat mencapai Rp15 ribu-Rp30 ribu per liter di tingkat pengecer di kawasan tersebut.

Sudirman juga mengatakan bahwa kawasan Indonesia bagian timur menjadi prioritas pemerintah karena selama ini mengalami ketertinggalan infrastruktur.

Keterbatasan itu, lanjut dia, telah menyebabkan harga BBM di kawasan tersebut menjadi jauh lebih mahal daripada harga di daerah lainnya.

"Walaupun kecil, depo akan dibangun di berbagai titik agar ada stok sehingga harga lebih normal. Di Papua, harga BBM mencapai Rp30 ribu per liter," ujarnya.

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menargetkan seluruh pulau di kawasan Indonesia bagian timur memiliki depo penyimpanan.

"Jika terjadi gelombang laut yang tinggi, depo dapat menyimpan BBM selama 2-3 bulan," katanya.

Pada akhir 2015, kapasitas penyimpanan BBM nasional tercatat meningkat dibandingkan 2014 menjadi 5.000.000 kiloliter atau mampu memenuhi kebutuhan selama 27-30 hari dengan volume konsumsi 184.000 kiloliter per hari.

Posisi akhir 2014, kapasitas penyimpanan BBM nasional tercatat 4,6 juta kiloliter atau mampu memenuhi kebutuhan selama 18-22 hari dengan volume konsumsi 194.000 kiloliter per hari.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016