Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat berbicara di Asia Pacific Parliamentary Forum ke-24 di Vancouver, Kanada mengatakan Indonesia telah berhasil menjalani konsolidasi demokrasi dengan sukses.

"Sejak 1998, walaupun ada tantangan besar, Indonesia dapat dikatakan telah berhasil melakukan konsolidasi demokrasi" kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa.

Dalam pidato berjudul "Building the Tools of Democracy and Citizen Engagement" Fadli Zon mengatakan, "Dalam 17 tahun terakhir, konsolidasi demokrasi dilakukan baik secara prosedural maupun substansial".

Secara institusional-prosedural, katanya, beberapa perkembangan dapat dilihat pada adanya amandemen konstitusi, dilaksanakannya pemilu presiden dan legislatif secara langsung, penghargaan pada hak asasi manusia, dibentuknya lembaga pemberantasan korupsi KPK, serta yang mutakhir ialah pelaksanaan secara tertib dan aman pilkada serentak di 269 daerah.

"Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi bukti bahwa Islam dan demokrasi dapat tumbuh harmonis," lanjutnya.

Fadli Zon juga menegaskan bahwa demokrasi di setiap negara harus dibangun berdasarkan budaya dan sejarahnya. "Democracy is not one size-fit all solution. Oleh karena itu, demokrasi Indonesia tidak hanya menekankan pada demokrasi politik saja, tetapi juga demokasi ekonomi dan demokrasi sosial." 24th Annual Meeting of the Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF), berlangsung di Vancouver 17-21 Januari 2016. Pada pertemuan tahun ini, dibahas tiga sektor isu: Politik dan Keamanan, Ekonomi dan Perdagangan, serta Kerjasama Kawasan Asia Pasifik. APPF adalah forum parlemen negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada 1991 oleh 9 negara, dimana Indonesia adalah salah satu negara pendiri. Pada pertemuan ini hadir 20 delegasi negara, seperti Jepang, Australia,Rusia, Korea Selatan, China, Australia, New Zealand.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016