Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama secara resmi mendeklarasikan Rintisan Program Sekolah Aman Bencana di Provinsi DKI Jakarta.

Dengan dibacakannya deklarasi tersebut, kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengimplementasikan Program Sekolah Aman di Ibu Kota.

"Kami ingin membangun budaya sadar bencana sejak dini. Salah satunya, yaitu dengan memperkenalkan pengetahuan pengelolaan risiko bencana kepada pelajar di sekolah," katanya.

Menurut dia, Program Sekolah Aman menekankan pada pengembangan tiga pilar, yaitu sarana dan prasarana sekolah yang aman, manajemen penanggulangan bencana di sekolah, dan pendidikan pengurangan risiko bencana.

"Di Jakarta terdapat lebih dari 5.000 sekolah, baik negeri, swasta, maupun madrasah. Kami ingin semua sekolah aman. Tidak hanya fisik dan bangunan, tetapi juga punya kapasitas dalam pengelolaan risiko bencana, baik di kalangan guru maupun pelajar," kata Basuki.

Deklarasi Program Sekolah Aman turut ditandatangani oleh Kepala BPBD DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Sopan Adrianto, Kepala Kanwil Kementerian Agama Abdurrahman dan Country Director Plan International Indonesia Myrna Remata Evora sebagai perwakilan LSM yang mendukung Program Sekolah Aman di Jakarta.

Selain Basuki, deklarasi tersebut juga dibacakan oleh 400 kepala sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA, termasuk madrasah yang mewakili lima wilayah Jakarta serta Kepulauan Seribu.

Beberapa pelajar dari sejumlah sekolah pun ikut meramaikan acara dengan memeragakan keterampilan dan pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana.

"Sejak 2 tahun lalu, sebanyak 62 sekolah di Jakarta memang sudah mulai mengimplementasikan Program Sekolah Aman. Program tersebut berjalan atas kerja sama sejumlah pihak," ungkap Basuki.

Pihak-pihak yang dimaksud itu, antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Dinas Pendidikan DKI, Kanwil Kementerian Agama, serta beberapa LSM, di antaranya Yayasan Tanggul Bencana Indonesia (YTBI), Plan International Indonesia, Save the Children-Yayasan Sayangi Tunas Cilik, dan Wahana Visi Indonesia.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016