Jakarta (ANTARA News) - Tak biasanya politisi Jepang mengomentari musik pop, namun kabar grup SMAP yang membantah rumor bubar turut memaksa Perdana Menteri Shinzo Abe turut berkomentar dengan mengaku lega setelah mendengar kabar itu.

Pekan lalu, para penggemar bersedih hati dan media dihebohkan oleh kabar grup berisi lima pria yang dibentuk pada 1988 menuju ambang bubar.

Namun, SMAP yang merupakan singkatan Sports Music Assemble People mengumumkan, Senin (18/1), bahwa mereka tetap bertahan.

Kabar ini menuai suka cita dan obrolan ramai di dunia maya hingga jaringan Twitter Jepang sempat terganggu.

"Hal yang bagus bahwa grup itu merespon keinginan para penggemar dan memutuskan untuk lanjut (bertahan)," kata Abe kepada komite parlemen.




"Seperti dunia politik, saya berasumsi ada banyak tantangan untuk kelompok yang bertahan dalam periode waktu yang lama," imbuh pemimpin 61 tahun, ketua Partai Liberal Demokrat yang telah berkuasa selama nyaris enam dekade.

Menteri lain, termasuk Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, memuji sikap SMAP yang tetap bertahan dan mengutarakan harapan mereka akan terus "memberikan mimpi dan harapan untuk masyarakat," lapor Reuters.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016