Kami berharap pemerintah di tingkat pusat dan daerah memanfaatkan anggaran sesuai dengan prinsip kepatuhan. Jika tidak, kami siap memeriksa sesuai aturan yang dikeluarkan,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) siap mengawal percepatan penyerapan anggaran 2016 agar uang rakyat yang dikeluarkan untuk belanja di tingkat pusat dan daerah selalu di dalam jalur yang benar.

Hal ini disampaikan Ketua BPK Harry Azhar Azis dalam acara Simposium Inovasi Pembelajaran (SIP)-Pelaksana BPK di Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPK, Jakarta, Rabu.

"Kami berharap pemerintah di tingkat pusat dan daerah memanfaatkan anggaran sesuai dengan prinsip kepatuhan. Jika tidak, kami siap memeriksa sesuai aturan yang dikeluarkan," kata Harry.

Dia melanjutkan berapa pun nilai uang "bocor" dan tidak dimanfaatkan secara semestinya bisa menjadi temuan yang akan diproses lebih lanjut.

Jadi, para pejabat di tingkat pusat dan daerah tidak bisa semena-mena memanfaatkan uang rakyat demi alasan percepatan penyerapan anggaran yang dicanangkan Presiden Joko Widodo mulai tahun 2016 untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi.

Pelambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 diyakini terjadi akibat tersendatnya penyerapan anggaran di kementerian dan lembaga negara.

Untuk itulah Presiden mengimbau kementerian dan lembaga agar melakukan lelang pradaftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) sebelum akhir tahun 2015 agar penandatanganan bisa dilakukan di awal tahun.

Sementara itu,Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) meyakini penyerapan anggaran untuk tahun 2016 bisa dipercepat

Rasa optimistis ini timbul karena sudah ada beberapa kementerian dan lembaga yang sudah menandatangani kontrak untuk hasil lelang di awal Januari 2016.

"Kementerian Pertanian sudah menandatangani kontrak senilai Rp34,6 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat sebesar Rp8,1 triliun, TNI AL sebesar Rp1,19 triliun dan Kementerian Perhubungan Rp9,8 triliun," kata Kepala BPKP Ardan Adiperdana.

Selama beberapa tahun belakangan termasuk 2015, lanjut Ardan, penyerapan anggaran cenderung digenjot di akhir tahun. Sementara penyerapan anggaran di semester awal hanya berkutat di angka 14 sampai 32 persen, walau memang pada akhir tahun bisa menyentuh 90 persen.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016