Jakarta (ANTARA News) - Produsen mesin dan senjata militer PT Pindad membidik pasar ekspor untuk menjual berbagai produknya. Kata Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim.

"Potensinya mencapai 300 juta dollar AS dalam dua tahun ke depan. Pasar yang bagus adalah Timur Tengah dan kami siap membuat prototype-nya," kata Silmy melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.

Silmy menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla dan beberapa menteri Kabinet Kerja di Bandung, Jawa Barat.

Tahun ini, Pindad menargetkan penjualan sebesar Rp3 triliun, di mana perusahaan juga bertekad meluncurkan satu produk per satu triwulan.

Salah satu produk yang akan diproduksi di antaranya tank boat dengan (panser) Canon 105mm dan senapan serbu terbaru SSX 7.62 mm.

Wapres JK pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa industri pertahanan perlu lebih mandiri, dengan meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada setiap produknya.

Langkah tersebut sekaligus sebagai wujud keberpihakan pemerintah terhadap industri domestik yang juga memaksimalkan kapasitas produksi, membuka lapangan kerja dan menghemat devisa.

Soal kemampuan, JK menyampaikan, Pindad mumpuni dalam merancang dan membuat kendaraan tempur, persenjataan dan amunisi.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016