Freeport memang belum bayar dividen karena dalam tiga tahun untungnya tipis"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan bahwa PT Freeport Indonesia dalam tiga tahun terakhir belum membayarkan dividen kepada pemegang saham.

"Memang benar Freeport belum membayarkan devidennya pada para pemegang saham dalam tiga tahun," kata Sudirman saat konferensi pers di kantor Direktorat Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM di Jakarta, Rabu.

Selama tiga tahun belakangan ini, kata dia, Freeport tidak membagikan dividen karena laba yang diperoleh oleh perusahaan memang cenderung tipis.

"Freeport memang belum bayar dividen karena dalam tiga tahun untungnya tipis," ujar dia.

Pembayaran dividen tersebut, kata Sudirman, diputuskan dibayar atau tidak didiskusikan dan tergantung dalam keputusan yang ada dalam RUPS sehingga selama tiga tahun, menurut dia, ada kemungkinan rapat memutuskan tidak membayarkan deviden perusahaan.

"Dividen itu kan diputuskan melalui RUPS, sehingga belum dibayar itu bisa karena untungnya tipis dan tergantung suara yang ada dalam RUPS," kata Sudirman.

Ia menyampaikan, jika pemerintah membeli saham Freeport Indonesia yang ditawarkan sebesar 10,64 persen saham dengan harga 1,7 miliar dolar AS tersebut maka pemerintah tentu mempunyai tambahan suara dengan mendapat total 20 persen saham PT Freeport Indonesia.

"Sebetulnya, dibagi atau tidak deviden tersebut tergantung suara kita juga di RUPS, jika kita beli saham itu kita ada tambahan suara dan sedikit nambah pengaruh, tapi musti digarisbawahi kalau 20 persen saham itu masih minoritas," ujar Sudirman.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016