Langkat, Sumut, (ANTARA News) - Pembangunan waduk untuk mengairi 10.000 hektare sawah di Kecamatan Stabat, Wampu, Hinai, Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, akan segera memasuki tahap pembebasan lahan.

Pembebasan lahannya sudah dikoordinasikan dengan Pemkab Langkat, Camat Wampu, Camat Stabat, dan instansi terkait agar bisa dilaksanakan, kata Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Sumatera Utara Dinsyah Sitompul, di Stabat, Jumat.

"Kita juga berharap nantinya Pemkab Langkat bisa memamfaatkan waduk tersebut tidak hanya untuk irigasi, tapi juga untuk air baku PDAM, pariwisata, pembangkit listrik tenaga hidro," ungkapnya.

Selain itu, ia mengharapkan, bantaran waduk tersebuttetap dijaga agar tidak ada permukiman penduduk.

"Jangan seperti di Tanjungpura, warga bermukim di bantaran dan sepadan sungai sehingga sangat mengganggu," katanya.

Sementara itu, perwakilan Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara Soleh Nasution menjelaskan pembangunan tersebut akan berlangsung selama tiga tahun.

"Pembebasan lahannya akan segera dilakukan dengan pola ganti untung," katanya.

Waduk itu merupakan impian lama karena direncanakan 20 tahun yang lalu, dan sudah ada cikal bakalnya melalui program pengendalian banjir Sei Wampu dan Sei Batang Serangan.

Waktu itu ke arah Secanggang dibangun pengairana sepanjang 11 kilometer, guna mengairi persawahan 1.400 hektare, kata Dinsyah.

"Namun, kini sudah berubah fungsi, banyak pertanaman kelapa sawit. Diharapkan dengan dibangunnya waduk yang baru, petani di sana akan kembali bergairah untuk menanam padi," katanya.

Pembebasan lahannya segera dilakukan karena dananya sudah ada, tender dan kontrak pembangunan proyek tersebut juga  sudah dilaksanakan.

Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016