Athena (ANTARA News) - Perusahaan penyulingan minyak mentah terbesar Yunani, Hellenic Petroleum, Jumat waktu setempat, menyepakati pembelian minyak mentah dari Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC).

Hellenic menjadi perusahaan penyuling minyak Eropa pertama yang mengawali lagi hubungan dagang dengan Iran setelah pencabutan sanksi internasional.

Hellenic Petroleum pernah menjadi pembeli besar minyak mentah Iran yang menyumbangkan sekitar 20 persen impor tahunan minyak mentah negara itu sebelum sanksi diterapkan terhadap Tehran pada 2011.

Kesepakatan itu dilakukan setelah Wakil Menteri Perminyakan Iran Amir Hossein Zamaninia dan timpalannya dari Yunani Panos Skourletis bertemu di Athena Jumat waktu setempat ini.

Kedua menteri ini juga menghadiri pembicaraan antara para eksekutif Hellenic Petroleum dan NIOC, 18 Januari lalu.

Di bawah kesepakatan ini, perusahaan penyuling minyak Yunani itu akan mulai membeli minyak dari Iran sesegera mungkin dan akan menyelesaikan utang jutaan euro kepada NIOC.

Hellenic Petroleum diperkirakan berutang 550-600 juta dolar AS kepada Iran untuk minyak yang dibelinya sebelum sanksi, tetapi tidak bisa membayar ketika embargo internasional diterapkan.

"Kesepakatan dicapai setelah pertemuan marathon di Athena dan Tehran," umum Hellenic Petroleum. "Kesepakatan ini bermanfaat untuk kedua belah pihak."

Setelah bertemu Zamininia, Skourletis berkata kepada Reuters bahwa Iran yakin Yunani bisa menjadi saluran untuk membuka lagi pasar minyak Eropa.

"Mereka (Iran) secara positif menaruh perhatian kepada Yunani dan menganggap Yunani bisa menjadi kanal Eropa bagi mereka untuk memasuki lagi pasar minyak Eropa," kata dia seraya menyatakan kedua negara secara tradisional menjalin hubungan yang baik.

"Mereka (Iran) mengatakan bahwa (penyelesaian) utang bisa membuka kanal itu sehingga kerja sama kami ditingkatkan," kata Skourletis seraya menyatakan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras akan mengunjungi Iran awal bulan depan.

Iran pernah menjual sebanyak 800.000 barel minyak per hari ke penyuling-penyuling minyak di Italia, Spanyol dan Yunani sebelum sanksi diterapkan dalam hubungannya dengan program nuklirnya.

Tehran menaikkan output minyaknya sampai 500.000 barel per hari yang 200.000 barel per harinya untuk Eropa, setelah sanksi itu dicabut Sabtu pekan lalu.

Namun banyak perusahaan dan rumah dagang Eropa tidak terburu-buru membeli minyak Iran karena ketidakpastian hukum menyangkut pencabutan sanksi yang masih membutuhkan waktu berpekan-pekan, demikian Reuters.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016