Melbourne (ANTARA News) - Petenis nomor satu dunia Serena Williams menghancurkan Maria Sharapova, Selasa, sehingga semakin memperdalam luka petenis Rusia itu, sebaliknya Serena maju ke semifinal Australia Terbuka.

Juara Australia Terbuka enam kali itu menang mudah 6-4, 6-1 atas unggulan kelima dari Rusia tersebut untuk bertemu dengan Agnieszka Radwanska guna memperebutkan satu tempat ke final.

Serena semakin dekat untuk menyamai rekor 22 kali juara Grand Slam di Era Terbuka yang dicatat Steffi Graf.

Ini pertanda baik bagi Radwanska karena setiap kali petenis Amerika lolos melewati perempatfinal Australia Terbuka setiap kali itu pula petenis Polandia itu menjuarai turnamen ini, termasuk tahun lalu ketika dia mengalahkan Sharapova.

Sebaliknya bagi Sharapova (28) yang lima kali juara Grand Slam, kekalahkan ini membuatnya tidak pernah bisa mengalahkan salah satu petenis terbesar itu sejak dia mengalahkannya pada final Wimbledon 2004.

Kemundurannya diawali dari semifinal heroik pada Australia Terbuka 2005 ketika Serena menaklukkannya tiga set 2-6, 7-5, 8-6.

"Maria adalah pemain yang super-sengit. Dia pemain yang sengit dan fokus. Dia pernah menjadi petenis nomor satu dunia dan telah menjuarai begitu banyak Grand Slams," kata Williams. "Melawan pemain seperti itu Anda harus bermain dengan semangat dan intensitas."

Pada hari yang terik, petenis AS berusia 34 tahun yang menargetkan gelar ketujuh di Australia Terbuka itu memegang serve pertama pada pertandingan perempatfinal itu.

Williams, petenis nomor satu dunia yang paling tua dalam sejarah WTA, kerat terlambat panas, sehingga Sharapova sempat memimpin 2-0 setelah unggulan utama itu beberapa kali melakukan kesalahan.

Tetapi akhirnya, Serena yang hanya pernah tiga kali kalah dalam 56 pertandingan musim lalu, memenangkan laga melawan juara Australia Terbuka 2008 itu.  

Tahun lalu Serena memenangkan tiga turnamen besar --Australian Terbuka, Prancis Terbuka dan Wimbledon-- sehingga tinggal satu gelar Grand Slam dari rekor Graf yang pernah 22 kali juara Grand Slam, demikian AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016