Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam kegiatan permukiman Israel sebagai "tindakan provokatif" yang memunculkan pertanyaan tentang komitmen Israel pada solusi dua-negara di tengah meningkatnya rasa frustrasi rakyat Palestina akibat pendudukan selama hampir 50 tahun.

Rakyat Palestina menginginkan suatu negara merdeka di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur, wilayah-wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967.

Putaran terakhir pembicaraan damai gagal pada April 2014 dan kekerasan antara Israel-Palestina telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

Israel menegaskan pada Kamis bahwa akan mencadangkan sebidang tanah luas yang subur di Tepi Barat, dekat Yordania, tempat Israel telah mempunyai banyak peternakan di permukiman yang dibangun di atas tanah yang akan dijadikan wilayah negara oleh Palestina.

Ban juga mengatakan ia "sangat terganggu" dengan laporan bahwa pemerintah Israel yang telah menyetujui rencana pembangunan lebih dari 150 unit rumah baru di "permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki".

"Tindakan provokatif ini akan meningkatkan pertumbuhan populasi pemukim, lebih lanjut meningkatkan ketegangan dan merusak setiap prospek untuk langkah politik ke depan," kata Ban dalam Pertemuan Dewan Keamanan PBB di Timur Tengah.

"Kegiatan permukiman yang terus berlanjut merupakan penghinaan terhadap rakyat Palestina dan masyarakat internasional. Kegiatan itu benar-benar menimbulkan pertanyaan mendasar tentang komitmen Israel pada solusi dua-negara," ujar Sekjen PBB seperti dilansir kantor berita Reuters.

Ban mengatakan rasa frustrasi terus meningkat di kalangan warga Palestina.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Samantha Power mengatakan bahwa Washington sangat menentang aktivitas permukiman.

"Langkah-langkah yang bertujuan memajukan program permukiman Israel ... tidak sesuai dengan solusi dua negara dan menimbulkan pertanyaan legal tentang niat jangka panjang Israel," kata Power kepada Dewan Keamanan PBB.

Menurut data statistik pemerintah dan pusat kajian Israel, sekarang ini ada sekitar 550.000 pemukim Yahudi yang tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sementara itu, sekitar 350.000 warga Palestina tinggal di Yerusalem Timur dan 2,7 juta lainnya di Tepi Barat.

Kepala delegasi Palestina di PBB Riyad Mansour menyerukan Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan terhadap permukiman Israel.

"Tindakan itu harus melibatkan langkah-langkah dari semua negara dan seterusnya tidak memberikan bantuan agar dapat membuat Israel mempertanggungjawabkan tindakannya," kata Mansour kepada Dewan Keamanan PBB.

Utusan Israel untuk PBB Danny Danon menuduh Dewan Keamanan bersifat "munafik" karena telah mengutuk "serangan teroris" yang dilakukan di tempat lain di dunia tetapi tidak di Israel. Namun, dia tidak membahas tentang permukiman Israel.

"Jalan menuju perdamaian memang panjang dan sulit, tetapi Israel berkomitmen untuk melakukan setiap upaya," ujar Danon kepada Dewan Keamanan PBB.(Uu.Y012)







Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016