Manila (ANTARA News) - Kaisar Jepang Akihito, Rabu, menziarahi makam puluhan ribu warga Filipina korban Perang Dunia Dunia II di negara Asia tenggara itu, dengan memanfaatkan kunjungan bersejarahnya untuk mendukung perdamaian.

Pria murah senyum berusia 82 tahun itu bersama istrinya, Permaisuri Michiko, berkunjung lima hari di Filipina untuk memperingati 60 tahun ikatan diplomatik, juga untuk menghormati arwah pejuang penjajahan keji Jepang di negara kepulauan itu.

"Di Filipina banyak tinggal orang Filipina, Amerika Serikat, dan Jepang, yang hilang selama perang," kata Akihito sebelum tiba di Filipina, Selasa.

Secara khusus, dia mencatat bahwa perang kemerdekaan Filipina pada 1945 diperkirkan menelan 100.000 nyawa.

"Kami ingin mengadakan kunjungan ini dengan selalu mengenang persoalan ini," kata Akihito yang segera menunduk begitu turun dari pesawatnya di bandar udara Manila.

Kunjungan ke Filipina merupakan yang pertama kali dilakukan Kaisar Jepang dan menjadikan dua negara membentengi ekonomi dan hubungan pertahanan, sebagai upaya menangkal meningkatnya sikap keras kepala Tiongkok di kawasan perairan yang disengketakan.

Dia secara resmi melakukan kunjungannya Rabu pagi melalui upacara penyambutan dengan menggelar karpet merah di istana presiden yang diterima oleh Presiden Benigno Aquino.

Pada sore harinya, dia akan mengunjungi makam pahlawan Libingan ng mga Bayani di Manila yang dibangun pada 1947 untuk menghormati para tentara Filipina yang tewas selama Perang Dunia II.

Diperkirakan 100.000 orang tewas selama beberapa bulan perang kemerdekaan Manila pada 1945 saat bom udara dijatuhkan dan pembumihangusan kota itu.

Puluhan ribu orang juga tewas dalam penyiksaan long march sepanjang 100 kilometer dari markas militer Filipina di Provinsi Bataan memuju kamp konsentrasi serdadu Jepang.

Kegiatan simbolis utama lainnya dalam agenda kunjungan Akihito adalah mengunjungi kuil bagi korban peperangan tersebt dari kubu Jepang di Caliraya, sebuah danau yang terdapat di desa wisata yang membutuhkan waktu tempuh tiga jam di sebelah selatan Manila, Jumat.

Akihito sebelumnya melakukan perjalanan ke situs peperangan Pasifik lainnya yang menjadi tempat tentara Jepang dan warga sipil yang menjadi tempat perenungan ayahnya, Kaisar Hirohito.

(M038/B002)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016