Taipei (ANTARA News) - Amerika Serikat mengecam Presiden Taiwan Ma Ying-jeou karena berencana mengunjungi pulau sengketa di Laut Tiongkok Selatan, Kamis, dengan menyebut rencana Taiwan itu "sangat tidak membantu" wilayah penuh kemelut itu.

Pengumuman atas kunjungan itu keluar beberapa pekan setelah petugas keamanan pantai Taiwan mengusir kapal ikan Vietnam di dekat pulau Taiping, pulau kecil kelolaan Taiwan di gugusan Kepulauan Spratly.

Deretan pulau ini didaku sebagian atau seluruhnya oleh Vietnam, Tiongkok, Filipina, Malaysia, dan Brunei.

"Kami kecewa atas rencana Presiden Ma Ying-jeou mengunjungi pulau Taiping," kata Sonia Urbom, juru bicara Lembaga Amerika di Taiwan, yang secara de facto adalah Kedutaan AS di Taiwan.

"Tindakan itu sangat tidak membantu dan tidak memberikan sumbangan bagi upaya perdamaian atas sengketa di Laut Tiongkok Selatan," kata perempuan ini.

AS adalah sekutu utama Taiwan dan pemasok utama persenjataan, namun telah berulang kali menegaskan tidak ingin melihat peningkatan ketegangan di wilayah itu.

Taiwan hari ini menyatakan keinginan menegaskan kembali kedaulatannya di Taiping.

"Pulau Taiping merupakan bagian melekat dari wilayah Republik Tiongkok (ROC/Taiwan)," kata juru bicara kantor kepresidenan Taiwan Charles Chen yang secara resmi menggunakan nama ROC untuk Taiwan.

Tujuan perjalanan tersebut untuk mengunjungi personel Taiwan yang ditempatkan di sana menjelang libur Tahun Baru Imlek, kata Chen.

Tiongkok yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mendaku hampir seluruh wilayah Laut Tiongkok Selatan, memberikan tanggapan terukur atas kunjungan tersebut.

"Itu tanggung jawab bersama dan tugas bersama di daratan dan Taiwan untuk menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah," kata Ma Xiaoguang, juru bicara Kementerian Tiongkok urusan Taiwan, sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua.

(M038/B002)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016