"Deg-degan, dadakan soalnya," kata Pevita pada jumpa pers film ini di Jakarta, hari ini.
Ia pun membacakan puisi dari Yulia untuk Rumi. Begini kurang-lebih bunyinya.
"Bertemu kamu seperti menemukan bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Aku putuskan menaruh bom itu di kantungku. Maka jika bom itu meledak dekat jantungku, akan menjadi pijaran kembang api yang penuh kisah cinta."
Tak lama kemudian, Chicco Jerikho (Rumi) menjawab Pevita dengan puisi yang ia bawakan saat di film.
Sutradara AAJC Garin Nugroho menceritakan berpuisi adalah cara mereka berkomunikasi sebelum produksi film mulai.
Melalui grup obrolan di ponsel, Garin dan para pemain yang terlibat saling melemparkan puisi.
"Kalau ada yang enggak balas puisi, kita marahin," kata Garin dan tertawa.
Garin mengaku tidak mudah membuat percakapan yang cair dengan puisi, seperti percakapan sehari-hari. Salah perlakuan, para pemain akan terlihat artifisial.
AAJC menceritakan perjalanan Rumi dan Yulia yang bersahabat sejak kecil.
Film yang juga dibintangi Bima Azriel, Nova Eliza dan Annisa Hertami ini telah diputar lebih dulu di Busan International Film Festival 2015, Netpac Asian Film Festival 2015 dan International Film Festival Rotterdam 2016.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
