Naypyidaw, Myanmar (ANTARA News) - Mesin karaoke disiapkan dan lirik lagu dengan cepat dihafalkan saat para mantan jenderal yang berkuasa di Myanmar selama beberapa dasawarsa bersiap menyanyikan beberapa lagu terakhir mereka saat bersiap meninggalkan parlemen.

Walau kursi mereka disapu bersih oleh Aung San Suu Kyi dan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) para anggota parlemen yang dibekingi militer tulus menerima kejatuhan mereka dari kursi kekuasaan.

Parlemen terpilih menyambut penyerahan kekuasaan kepada anggota parlemen penerima Nobel itu dengan pesta.

"Saya telah menciptakan satu lagu untuk mengatakan selamat tinggal kepada teman-teman saya di parlemen," kata Saw Hla Tun, anggota majelis rendah parlemen dari Ikatan Solidaritas dan Partai Pembangunan (USDP), sebuah partai yang sarat dengan para mantan jenderal yang berkuasa di Myanmar sejak 2011.

"Yang paling penting adalah kesatuan. Oleh sebab itu saya menulis lagu tentang itu, walaupun saya sangat sibuk akhir-akhir ini," ujarnya kepada Kantor Berita AFP dengan menambahkan bahwa dia tidak akan menyanyikan lagu pendeknya tersebut, namun akan dibawakan oleh paduan suara pegawai kementerian kebudayaan.

Hal itu sama sekali berbeda dengan penindasan yang menjadi karakteristik junta selama beberapa tahun ketika Suu Kyi dan ribuan aktivis demokrasi menghadapi pemenjaraan dan penindakan berdarah.

Sembilan anggota parlemen dijadwalkan menampilkan lagu perpisahan di ruang perjamuan gedung parlemen pada Jumat siang, yang dihadiri anggota parlemen yang lama dan baru.

Di antara mereka termasuk ketua majelis atas Khin Aung Myint, dedengkot USDP yang menyampaikan candaan dalam pidato perpisahannya, Jumat, dan bahkan memuji "The Lady" atau Suu Kyi atas penampilannya.

Video klip pendek yang diunggah di Youtube menunjukkan seorang anggota parlemen dari tentara mengulang-ulang lagu patriotik favorit yang diberi judul "Our Union".

Mereka menghadapi penonton yang tangguh dari ratusan anggota parlemen baru NLD, yang sebagian besar adalah muka-muka baru, namun memiliki seniman, penyanyi rap dan sejumlah penghibur dalam jajarannya.

Namun sumber NLD kepada AFP mengatakan bahwa itu tidak akan selesai ketika "The Lady" menyanyi. Suu Kyi tidak akan mungkin naik panggung hari ini.
(Uu.M038)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016